EUGENOL SORPTION ABILITY BY KAOLIN NON POROUS MATERIAL
Nematoda sista kentang (Globodera rostochinesis woll) merupakan parasit utama pada akar tanaman kentang (Solanum tuberosum l). Eugenol digunakan sebagai pengganti nematisida sintetik yang kebanyakan digunakan oleh petani tanaman kentang. Penggunaan eugenol secara langsung pada lahan perta...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/34809 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Nematoda sista kentang (Globodera rostochinesis woll) merupakan parasit utama pada akar tanaman kentang (Solanum tuberosum l). Eugenol digunakan sebagai pengganti nematisida sintetik yang kebanyakan digunakan oleh petani tanaman kentang. Penggunaan eugenol secara langsung pada lahan pertanian kemungkinan menyebabkan eugenol cepat habis karena menguap atau terbawa air hujan. Untuk itu diperlukan material pendukung untuk mengatasi masalah ini. Material pendukung dari mullite (transformasi fasa kaolin pada suhu tinggi) memiliki ketahanan fisik dan kimia yang baik, namun susunan butiran menjarum mullite yang rapat meyebabkan material ini kurang dimungkinkan digunakan sebagai material pendukung eugenol. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan seberapa jauh ketidakmampuan kaolin non porous (mullite) dalam menyerap eugenol. Mullite disintesis dari kaolin Bangka melalui proses sintering. Terhadap pendukung dilakukan beberapa karakterisasi yakni penentuan massa jenis dengan piknometri, uji kekerasan menggunakan micro hardness Vickers, penentuan luas permukaan spesifik dengan metoda isoterm BET, kapasitas adsorpsi dengan metoda spektrofotometri UV-Vis, dan uji ketahanan terhadap senyawa kimia. Dalam penelitian ini berhasil diperoleh material pendukung dari mullite dengan massa jenis sebesar 2,60 g/mL, kekerasan maksimum pada proses sinter 60 menit, luas permukaan spesifik sebesar 1,606 m2/g serta memiliki ketahanan yang baik terhadap larutan HCl 0,1 M, NaOH 0,1M maupun air. Material pendukung tersebut tidak mengadsorpsi eugenol. |
---|