KAJIAN TEKNOLOGI LANDFILL MINING DALAM PENGEMBANGAN TPA (STUDI KASUS TPA LEUWIGAJAH PASCA LONGSOR)

Pola dan kegiatan hidup masyarakat terutama di kota-kota besar semakin meningkat seiring dengan pertambahan waktu. Salah satu konsekuensi logis yang ditimbulkan akibat peningkatan ini adalah permasalahan sampah. Peningkatan jumlah timbulan sampah adalah salah satu permasalahan sampah yang sering...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: NATA ARTHA, SHANTI
Format: Final Project
Language:Indonesia
Subjects:
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/35022
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
id id-itb.:35022
spelling id-itb.:350222019-02-19T10:31:13ZKAJIAN TEKNOLOGI LANDFILL MINING DALAM PENGEMBANGAN TPA (STUDI KASUS TPA LEUWIGAJAH PASCA LONGSOR) NATA ARTHA, SHANTI Teknik (Rekayasa, enjinering dan kegiatan berkaitan) Indonesia Final Project TPA, open dumping, landfill mining, kompos INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/35022 Pola dan kegiatan hidup masyarakat terutama di kota-kota besar semakin meningkat seiring dengan pertambahan waktu. Salah satu konsekuensi logis yang ditimbulkan akibat peningkatan ini adalah permasalahan sampah. Peningkatan jumlah timbulan sampah adalah salah satu permasalahan sampah yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari. Jumlah timbulan sampah berbanding lurus dengan jumlah penduduk sehingga peningkatan jumlah dan kegiatan penduduk akan mengakibatkan jumlah timbulan sampah semakin tinggi. Peningkatan jumlah timbulan sampah ini mendorong masyarakat untuk melakukan pengolahan sampah. Sebagai salah satu langkah terakhir dalam pengolahan sampah adalah melakukan pembuangan sampah pada tempat pembuangan akhir (TPA). Pengembangan suatu tempat pembuangan akhir (TPA) sampah antara lain dilakukan berdasarkan besarnya jumlah sampah yang timbul, oleh karena itu sangat berkaitan dengan masa layan TPA, luas lahan, dan biaya untuk mengelola TPA. Metode pembuangan sampah secara open dumping yang dilakukan di Indonesia merupakan metode yang banyak membawa masalah. Selain menjadikan TPA cepat penuh, juga menimbulkan bahaya longsor. Dengan TPA yang cepat penuh maka dibutuhkan lahan untuk membuat TPA yang baru. Masalahnya, menemukan lahan baru adalah tidak mudah. Biaya yang dibutuhkan untuk membuat suatu TPA sangat besar dan ditambah lagi konflik dengan masyarakat yang tidak setuju bila daerah sekitarnya dijadikan TPA akibat bau, asap, dan gangguan lalat yang ditimbulkan dengan adanya TPA. Konsep teknologi landfill mining adalah melakukan penggalian dan pengambilan sumber daya berupa kompos, tanah untuk penutup harian, dan material yang masih dapat digunakan kembali dari sebuah lahan TPA yang sudah diurug sehingga dapat memperpanjang masa layan TPA dan potensi ekonomi dapat diperhitungkan. Dalam kajian ini teknologi landfill mining disesuaikan untuk TPA di Indonesia yang menggunakan metode open dumping dengan TPA Leuwigajah pasca longsor sebagai studi kasus. Setelah longsor, sampah yang sudah terurug akan terbuka sehingga mudah untuk digali. Untuk mengetahui potensi sumber daya berupa kompos, tanah untuk penutup harian, dan material yang masih dapat digunakan akan dilakukan karakterisasi fisik dan kimia hasil penggalian sampel di TPA. Hasil karakterisasi menyatakan produk landfill mining terdiri atas potensi kompos dan tanah untuk penutup harian sebanyak 52,5%; material yang bisa dimanfaatkan kembali sebanyak 33%; dan bahan yang tidak bisa dimanfatkan lagi sebagai residu sebanyak 14,5% sehingga diperoleh lahan yang dapat digunakan lagi yaitu sebesar 1.743.593 m3. text
institution Institut Teknologi Bandung
building Institut Teknologi Bandung Library
continent Asia
country Indonesia
Indonesia
content_provider Institut Teknologi Bandung
collection Digital ITB
language Indonesia
topic Teknik (Rekayasa, enjinering dan kegiatan berkaitan)
spellingShingle Teknik (Rekayasa, enjinering dan kegiatan berkaitan)
NATA ARTHA, SHANTI
KAJIAN TEKNOLOGI LANDFILL MINING DALAM PENGEMBANGAN TPA (STUDI KASUS TPA LEUWIGAJAH PASCA LONGSOR)
description Pola dan kegiatan hidup masyarakat terutama di kota-kota besar semakin meningkat seiring dengan pertambahan waktu. Salah satu konsekuensi logis yang ditimbulkan akibat peningkatan ini adalah permasalahan sampah. Peningkatan jumlah timbulan sampah adalah salah satu permasalahan sampah yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari. Jumlah timbulan sampah berbanding lurus dengan jumlah penduduk sehingga peningkatan jumlah dan kegiatan penduduk akan mengakibatkan jumlah timbulan sampah semakin tinggi. Peningkatan jumlah timbulan sampah ini mendorong masyarakat untuk melakukan pengolahan sampah. Sebagai salah satu langkah terakhir dalam pengolahan sampah adalah melakukan pembuangan sampah pada tempat pembuangan akhir (TPA). Pengembangan suatu tempat pembuangan akhir (TPA) sampah antara lain dilakukan berdasarkan besarnya jumlah sampah yang timbul, oleh karena itu sangat berkaitan dengan masa layan TPA, luas lahan, dan biaya untuk mengelola TPA. Metode pembuangan sampah secara open dumping yang dilakukan di Indonesia merupakan metode yang banyak membawa masalah. Selain menjadikan TPA cepat penuh, juga menimbulkan bahaya longsor. Dengan TPA yang cepat penuh maka dibutuhkan lahan untuk membuat TPA yang baru. Masalahnya, menemukan lahan baru adalah tidak mudah. Biaya yang dibutuhkan untuk membuat suatu TPA sangat besar dan ditambah lagi konflik dengan masyarakat yang tidak setuju bila daerah sekitarnya dijadikan TPA akibat bau, asap, dan gangguan lalat yang ditimbulkan dengan adanya TPA. Konsep teknologi landfill mining adalah melakukan penggalian dan pengambilan sumber daya berupa kompos, tanah untuk penutup harian, dan material yang masih dapat digunakan kembali dari sebuah lahan TPA yang sudah diurug sehingga dapat memperpanjang masa layan TPA dan potensi ekonomi dapat diperhitungkan. Dalam kajian ini teknologi landfill mining disesuaikan untuk TPA di Indonesia yang menggunakan metode open dumping dengan TPA Leuwigajah pasca longsor sebagai studi kasus. Setelah longsor, sampah yang sudah terurug akan terbuka sehingga mudah untuk digali. Untuk mengetahui potensi sumber daya berupa kompos, tanah untuk penutup harian, dan material yang masih dapat digunakan akan dilakukan karakterisasi fisik dan kimia hasil penggalian sampel di TPA. Hasil karakterisasi menyatakan produk landfill mining terdiri atas potensi kompos dan tanah untuk penutup harian sebanyak 52,5%; material yang bisa dimanfaatkan kembali sebanyak 33%; dan bahan yang tidak bisa dimanfatkan lagi sebagai residu sebanyak 14,5% sehingga diperoleh lahan yang dapat digunakan lagi yaitu sebesar 1.743.593 m3.
format Final Project
author NATA ARTHA, SHANTI
author_facet NATA ARTHA, SHANTI
author_sort NATA ARTHA, SHANTI
title KAJIAN TEKNOLOGI LANDFILL MINING DALAM PENGEMBANGAN TPA (STUDI KASUS TPA LEUWIGAJAH PASCA LONGSOR)
title_short KAJIAN TEKNOLOGI LANDFILL MINING DALAM PENGEMBANGAN TPA (STUDI KASUS TPA LEUWIGAJAH PASCA LONGSOR)
title_full KAJIAN TEKNOLOGI LANDFILL MINING DALAM PENGEMBANGAN TPA (STUDI KASUS TPA LEUWIGAJAH PASCA LONGSOR)
title_fullStr KAJIAN TEKNOLOGI LANDFILL MINING DALAM PENGEMBANGAN TPA (STUDI KASUS TPA LEUWIGAJAH PASCA LONGSOR)
title_full_unstemmed KAJIAN TEKNOLOGI LANDFILL MINING DALAM PENGEMBANGAN TPA (STUDI KASUS TPA LEUWIGAJAH PASCA LONGSOR)
title_sort kajian teknologi landfill mining dalam pengembangan tpa (studi kasus tpa leuwigajah pasca longsor)
url https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/35022
_version_ 1822924347020410880