LABOR AND OPERATIONAL ANALYSIS OF PT. NEXIS KAPITAL INVESTAMA AS A STEP TO ACQUIRE COAL MINING COMPANY
Sumber daya alam di Indonesia sangat bervariasi, mulai dari sumber yang bisa dikonsumsi langsung hingga yang bisa diolah kembali. Batubara merupakan salah satu sumber daya alam Indonesia yang dapat diolah menjadi beberapa tujuan seperti pembangkit tenaga listrik dan pembuatan baja. Indonesia sendiri...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/42663 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Sumber daya alam di Indonesia sangat bervariasi, mulai dari sumber yang bisa dikonsumsi langsung hingga yang bisa diolah kembali. Batubara merupakan salah satu sumber daya alam Indonesia yang dapat diolah menjadi beberapa tujuan seperti pembangkit tenaga listrik dan pembuatan baja. Indonesia sendiri memeiliki jumlah cadangan batubara sebesar 32.263 milyar ton. Dengan menganalisa keadaan kebutuhan batubara di Indonesia, kebutuhan domestik maupun internasional terus mengalami peningkatan.
Peningkatan kebutuhan domestik yang tidak terpenuhi oleh produsen batubara di Indonesia mendorong pemerintah Indonesia untuk mengeluarkan sebuah kebijakan. Kebijakan yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia bertujuan untuk memastikan permintaan atas batubara di Indonesia dapat terpenuhi. Kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Indonesia tertulis pada Peraturan Menteri no. 34 tahun 2009 mengenai DMO (Domestic Market Obligation).
Margin antara realisasi kebijakan DMO dengan supply terhadap kebutuhan domestik memberikan sebuah peluang bagi beberapa supplier atau calon supplier batubara di Indonesia. Margin yang terjadi dalam realiasasi kebijakan DMO di Indonesia adalah jumlah produksi yang meningkat namun tidak sebanding dengan peningkatan jumlah kebutuhan atas batubara itu sendiri, dan banyak produsen batubara di Indonesia memilih untuk mengexport hasil produksi mereka. Harga yang ditawarkan oleh perusahaan swasta terutama perusahaan asing lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang ditwarkan oleh perusahaan domestik sehingga mendorong keputusan untuk export dari produsen batubara di Indonesia. Akses dan proses administrasi yang dibutuhkan oleh perusahaan domestic terutama BUMN Indonesia masih cukup sulit untuk dilalui.
Dikarenakan adanya peningkatan kebutuhan batubara menunjukan adanya kesempatan bagi PT. Nexis Kapital Investama untuk masuk kedalam industri tambang batubara sebagai salah satu perusahaan produksi batubara. Untuk itu perlu dilakukan analisa situasi bisnis eksternal dan internal agar dapat menunjukan kondisi perusahaan saat ini. Hasil analisa ini kemudian di identifikasi dengan target perusahaan untuk mengetahui kesenjangan sumber daya strategis perusahaan. Dengan Resource Pathway Framework dapat membantu menentukan strategi perusahaan untuk masuk dalam industri baru.
Hasil analisa menunjukan bahwa PT. Nexis Kapital Investama harus menutup kesenjangan pada sumber daya strategis yang meliputi tenaga kerja, dan aspek operasional seperti lahan tambang, peralatan dan perlengkapan. Untuk memenuhi kesenjangan ini PT. Nexis Kapital Investama direkomendasikan untuk menggunakan strategi yang berbeda pada tiap tahap. Tahap pengembangan internal digunakan untuk mengembangkan sumber daya tenaga kerja. Tahap basic contract digunakan untuk mengembangkan sebagian aspek operasional. Tahap aliansi untuk mengembangkan aspek operasional secara keseluruhan sesuai dengan yang dibutuhkan. |
---|