DETERMINING THE ACHIEVEMENT SCALE OF EXISTING OFFICE BUILDING TO BECOME A GREEN BUILDING IN ENERGY EFFICIENCY ASPECT
Maraknya isu perubahan iklim dan krisis energi membuat bangunan harus melakukan berbagai upaya penghematan energi agar dapat mengurangi pengaruh buruk terhadap lingkungan. Green Building Council Indonesia (GBCI) telah menetapkan sistem ratingGreenship untuk Bangunan Ramah Lingkungan (BRL), terma...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/44920 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Maraknya isu perubahan iklim dan krisis energi membuat bangunan harus
melakukan berbagai upaya penghematan energi agar dapat mengurangi pengaruh
buruk terhadap lingkungan. Green Building Council Indonesia (GBCI) telah
menetapkan sistem ratingGreenship untuk Bangunan Ramah Lingkungan (BRL),
termasuk pada kriteria Efisiensi dan Konservasi Energi yang berkaitan dengan
penghematan konsumsi energi. Bangunan-bangunan tinggi yang berada di kota
besar, terutama bangunan kantor terbangun, diarahkan untuk memenuhi kriteria
tersebut dibantu dengan suatu skala ketercapaian menjadi BRL sehingga dapat
diidentifikasi besar potensi penghematan energinya.
Tiga model bangunan dibuat berdasarkan jenis bangunan kantor terbangun
yang umum berada di Indonesia. Model tersebut disimulasikan dengan perangkat
lunak Energyplus dan diklasifikasikan berdasarkan perbedaan Intensitas
Konsumsi Enegi (IKE) yang terdiri dari kasus IKE >300 kWh/m2/th, IKE 250 –
300 kWh/m2/th, dan IKE <250 kWh/m2/th. Parameter input yang dimasukkan
seperti konstruksi, penghunian, sistem pencahayaan, sistem AC, dan sistem
peralatan elektronik disesuaikan dengan kondisi sebenarnya dari bangunan kantor
Indonesia. Alternatif penghematan yang diterapkan dalam simulasi untuk
memenuhi kriteria Greenship dibagi menjadi dua kategori, yaitu alternatif
penghematan tanpa-biaya seperti peningkatan setpoint, perubahan jadwal operasi
AC, dan pengubahan setpoint dari chilled-water. Kategori berikutnya adalah
alternatif penghematan dengan-biaya seperti penggantian lampu, penambahan
kaca film, penggantian material kaca, dan penggantian chiller. Penurunan IKE
ditentukan berdasarkan hasil simulasi kemudian perolehan skor Greenship
padakategori Efisiensi dan Konservasi Energi diprediksi.
Pada simulasi awal, ketiga kasus bangunan menunjukkan nilai IKE sebesar
301,47 kWh/m2/th, 266,87 kWh/m2/th, dan 228,23 kWh/m2/th dengan skor awal
Greenship 9, 13, dan 19. Penerapan alternatif penghematan tanpa-biaya dapat
menurukan IKE sebesar 3 – 8% dengan perolehan skor Greenship 11, 14, dan 21.
Penggabungan alternatif penghematan tanpa-biaya dan penghematan denganbiaya
dapat menghasilkan besar penghematan IKE hingga 30% dengan perolehan
skor Greenship maksimum 36. |
---|