ANTIMICROBIAL ACTIVITY OF DIFFERENT MOUTHWASHES AGAINST ORAL MICROBES AND COMPARING THE POTENCY WITH SYZYGIUM AROMATICUM L. INFUS IN VITRO
Obat kumur adalah produk antiseptik yang mengurangi mikroba dalam rongga mulut. Ada juga jumlah orang yang menggunakan Syzygium aromaticum infus sebagai obat di rumah untuk menjaga kebersihan mulut mereka. Syzygium aromaticum juga dikenal sebagai cengkeh memiliki manfaat aktivitas antimikroba....
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/44957 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Obat kumur adalah produk antiseptik yang mengurangi mikroba dalam rongga mulut. Ada juga
jumlah orang yang menggunakan Syzygium aromaticum infus sebagai obat di rumah untuk menjaga
kebersihan mulut mereka. Syzygium aromaticum juga dikenal sebagai cengkeh memiliki manfaat
aktivitas antimikroba. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antimikroba obat
kumur yang berbeda terhadap mikroba mulut dan membandingkan potensi Syzygium aromaticum
infus dengan obat kumur in vitro. Empat obat komor yang dilabelkan A, B dan C telah digunakan.
Syzygium aromaticum infus disiapkan. Karakterisasi infus dilakukan. Konsentrasi hambat minimum
dari obat kumur dan infus terhadap mikroba ditentukan dengan menggunakan metode mikrodilusi.
Kemudian skreening antimikroba dilakukan dengan menggunakan metode difusi lempeng.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, obat kumur yang paling ampuh diidentifikasi. Seorang relawan
diminta untuk berkumur air steril. Obat kumur dan Syzygium aromaticum infus diuji terhadap
sampel air berkumur in vitro. Potensi obat kumur dan Syzygium aromaticum infus dalam mengurangi
jumlah mikroba dibandingkan. E.coli dan S.mutans sensitif terhadap obat kumur A dan masingmasing menunjukan penghambatan yang medium dan kuat. C. albicans sensitif terhadap obat kumur
B dan itu menunjukkan penghambatan yang kuat. Ada penurunan jumlah koloni di kedua cawan
petri dengan obat kumur dan infus.Obat kumur A dengan bahan aktif Klorhexidine Digluconate
ditemukan lebih efektif terhadap Escherichia coli dan Streptococcus mutans di mana masing masing
mempunyai konsentrasi hambat minimum 0.0023 ?g/mL dan 1.06x10
-4
?g/mL. Sementara, obat
kumur B dengan Cetylpyridium Klorida memiliki aktivitas tinggi terhadap Candida albicans dengan
konsentrasi hambat minimum 3.6x10
-4
?g/mL. Ketika membandingkan potensi obat kumur A
dengan infus in vitro obat kumur A memiliki 2.3 kali potensi tinggi daripada Syzygium aromaticum
infus dalam mengurangi jumlah bakteri.
|
---|