ANTI-RHEUMATOID ARTHRITIS EFFECT OF SUN BEAR (HELARCTOS MALAYANUS) AND COBRA SNAKE (NAJA SPUTATRIX) BILES ON COLLAGEN-INDUCED ARTHRITIS RAT MODEL
Artritis reumatoid (AR) merupakan salah satu penyakit autoimun yang mempengaruhi terutama sendi dan ditandai dengan peradangan kronis dan hiperplasia sinovial, pannus jaringan yang mengarah ke penghancuran tulang rawan dan tulang. Empedu beruang dan empedu ular mengandung fraksi dari berbagai jen...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/45462 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Artritis reumatoid (AR) merupakan salah satu penyakit autoimun yang mempengaruhi
terutama sendi dan ditandai dengan peradangan kronis dan hiperplasia sinovial, pannus
jaringan yang mengarah ke penghancuran tulang rawan dan tulang. Empedu beruang dan
empedu ular mengandung fraksi dari berbagai jenis asam empedu dan telah digunakan
secara luas dalam Pengobatan Tradisional Cina untuk mengobati berbagai penyakit.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas anti-artritis reumatoid empedu
beruang dan ular pada tikus Wistar betina. Tikus betina terlebih dahulu diinduksi
mengalami AR dengan penyuntikan emulsi kolagen II dan Complete Freund Adjuvant
(CFA) melalui ekor, diikuti dengan booster emulsi kolagen tipe II dan Incomplete Freund
Adjuvant (IFA) yang disuntikkan pada ekor. Empedu beruang dan ular disiapkan dengan
melarutkan dalam air. Tikus yang telah mengalami AR dibagi menjadi 6 kelompok yaitu
kelompok kontrol, kelompok uji: empedu beruang dosis 0,225 dan 0,1125 g/kg; empedu
ular dosis 0,27 dan 0,135 g/kg dan metilprednisolon 45mg/kg sebagai kelompok standar.
Bahan uji diberikan secara peroral selama 21 hari. Parameter yang ditentukan adalah
skoring makroskopik, TNF-?dan studi histopatologi jaringan tungkai tikus. Berdasarkan
data skoring artritis, empedu beruang pada dosis 0,225 dan 0,1125 g/kg dan empedu ular
pada dosis 0,27 dan 0,135 g/kg dapat menurunkan skoring artritis secara signifikan
(p<0,05). Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor arthritis kelompok standar
dengan semua kelompok perlakuan. Pada penentuan kadar TNF-?, empedu beruang pada
dosis 0,225 dan 0,1125 g/kg dan empedu ular pada dosis 0,27 g/kg dapat menurunkan
kadar TNF-?secara signifikan (p<0,05) dibandingkan dengan kelompok kontrol. Analisis
histologi menunjukkan empedu beruang dosis 0,225 dan 0,1125 g/kg dan empedu ular
dosis 0,27 g/kg memiliki kemampuan untuk mengurangi erosi tulang rawan. Empedu
beruang dosis 0,225 dan 0,1125 g/kg dan empedu ular dosis 0,27 g/kg memiliki efek anti-
artritis reumatoid pada model tikus CIA.
|
---|