IN VITRO ANTHELMINTIC ACTIVITY OF ALPINIA GALANGA L., CURCUMA LONGA L. AND ZINGIBER OFFICINALE VAR. RUBRUM ON ASCARIS SUUM.

Alpinia galanga Linn. (lengkuas), Curcuma longa Linn. (kunyit) dan Zingiber officinale var. Rubrum (jahe merah) adalah tanaman dari keluarga Zingiberaceae. Mereka dikenal dengan banyak sifat penyembuhan seperti antiulceratif, antidiuretik dan antihelmintik. Ascaris lumbricoides menyebabkan ascari...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Khar Yoke Yin, Jerina
Format: Final Project
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/48634
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Alpinia galanga Linn. (lengkuas), Curcuma longa Linn. (kunyit) dan Zingiber officinale var. Rubrum (jahe merah) adalah tanaman dari keluarga Zingiberaceae. Mereka dikenal dengan banyak sifat penyembuhan seperti antiulceratif, antidiuretik dan antihelmintik. Ascaris lumbricoides menyebabkan ascariasis yang merupakan infeksi cacing paling umum. A. lumbricoides tidak dapat dibedakan dengan A. suum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antihelmintik dari ekstrak etanol rimpang A. galanga, C. longa dan Z. officinale var. Rubrum pada A. suum in vitro. Aktivitas antihelmintik dievaluasi dengan mengukur waktu yang dibutuhkan cacing untuk lumpuh. Kelumpuhan ditentukan dengan menempatkan cacing yang tidak bergerak dalam air hangat dan mengamati gerakannya. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan anova satu arah. Hasil yang diperoleh untuk waktu kelumpuhan adalah A. galanga 3,90 dan 2,58 jam; C. longa 8.33 dan 3.15 jam dan Z. officinale var. Rubrum 7.08 dan 5.08 jam masing-masing untuk 10 dan 70 mg/mL. Semua kelompok uji mengalami kelumpuhan flasid dan menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05) bila dibandingkan dengan kontrol negatif NaCl fisiologis dengan waktu kematian 72 jam. Kelompok yang diobati dengan A. galanga dan C. longa 70mg/mL tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (p>0,05) bila dibandingkan dengan kelompok pirantel pamoat 0,1mg/mL dengan waktu kelumpuhan 3,13 jam. Kesimpulannya, A. galanga dan C. longa memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai obat antihelmintik alternatif.