MATERIAL COMPOSITION AND OPTIMUM COMPOSITE STACKING SEQUENCE FOR AMMONIA PRESSURE VESSEL SUBJECTED TO BURST TEST
Hydrogen telah menarik perhatian dunia sebagai sumber energi terbarukan dan pemakaian yang luas, tidak terkecuali penggunaan pada kendaraan. Diantara beberapa zat penyimpan hydrogen, ammonia sangat diperhitungkan dan dipandang sebagai zat yang menjanjikan karena kandungan hydrogen yang tinggi, ke...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/49748 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Hydrogen telah menarik perhatian dunia sebagai sumber energi terbarukan dan
pemakaian yang luas, tidak terkecuali penggunaan pada kendaraan. Diantara
beberapa zat penyimpan hydrogen, ammonia sangat diperhitungkan dan dipandang
sebagai zat yang menjanjikan karena kandungan hydrogen yang tinggi, kestabilan
dan efisiensi total energi dari pembuatan hingga penggunaan. Dalam pemanfaatan
ammonia sebagai sumber energi pada kendaraan dibutuhkan desain tangka yang
memenuhi kebutuhan konten volumetric dan standar keamanan, tanpa
mengabaikan objektif ekonomis. Dalam memenuhi standar keamanan, tangki harus
mampu memenuhi beberapa ujicoba, salah satunya adalah uji ledak. Secara general,
benjana tekan tipe-IV digunakan sebagai tangka karena memiliki massa yang paling
rendah disbanding dengan tipe lainnya. Pada riset ini, benjana tekan tip-IV yang
ringan dengan variasi pada material yang digunakan dan arah penyusunan komposit
terhadap uji ledak akan dipelajari menggunakan metode elemen hingga. Dua
material polimer yaitu polyethylene terephthalate (PET) dan polypropylene (PP)
digunakan sebagai material pada part liner dengan membandingkan dan
mempertimbangkan Ultimate Tensile Strength, massa jenis, harga dan kecocokan
ammonia dengan material dengan material lain. Sedangkan Carbon Fiber
Reinforced Polymer (CFRP) dan Glass Fiber Reinforced Polymer (GFRP)
digunakan sebagai material pada kulit komposit. Selain dari itu, lima jenis arah
susunan composite dipelajari pada riset ini. Von-Mises stress digunakan untuk
mengevaluasi performa dari liner sedangkan Hashin’s damage initiation criteria
digunakan pada komposit. Berdasarkan studi yang dilakukan, benjana tekan yang
menggunakan PP menghasilkan stress pada liner yang lebih rendah dibandingkan
dengan yang menggunakan PET. Selain dari itu, penggunaan CFRP memberikan
batas aman yang lebih tinggi pada komposit dan juga memberikan stress yang lebih
kecil pada liner. Komposisi material yang efektif adalah komposisi PP-CFRP
dengan arah komposit [±51]1s karena massa yang dihasilkan paling rendah.
|
---|