EFEK ROSSITER-MCLAUGHLIN PADA DETEKSI EKSOPLANET
Efek Rossiter-McLaughlin (RM) merupakan distorsi pada kecepatan radial bintang yang diakibatkan oleh fenomena transit dari eksoplanet. Radius bintang dan planet dapat ditentukan berdasarkan kurva cahaya bintang ketika peristiwa transit terjadi. Besar kecilnya distorsi dipengaruhi oleh besarnya sudut...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/49894 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
id |
id-itb.:49894 |
---|---|
spelling |
id-itb.:498942020-09-21T11:56:01ZEFEK ROSSITER-MCLAUGHLIN PADA DETEKSI EKSOPLANET Delima Anindi, Dinda Indonesia Theses Radial Velocity Curve, Rossiter-McLaughlin Effect, Exoplanetary Transit INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/49894 Efek Rossiter-McLaughlin (RM) merupakan distorsi pada kecepatan radial bintang yang diakibatkan oleh fenomena transit dari eksoplanet. Radius bintang dan planet dapat ditentukan berdasarkan kurva cahaya bintang ketika peristiwa transit terjadi. Besar kecilnya distorsi dipengaruhi oleh besarnya sudut proyeksi antara sumbu rotasi bintang dan sumbu orbit planet (?), juga kecepatan rotasi bintang (????????????????????). Setelah itu, dengan menganalisa variasi dalam kurva kecepatan radial bintang, kita dapat mengukur sumbu rotasi bintang dan orbit planet, khususnya besaran dari ketidaksejajaran antara proyeksi sumbu rotasi bintang dan sumbu orbit planet, dengan demikian, informasi penting untuk mempelajari pembentukan dan evolusi sistem eksoplanet dapat dianalisa secara baik. Penelitian ini mempelajari dan menganalisa Efek Rossiter-McLaughlin pada kurva kecepatan radial bintang menggunakan model yang dikembangkan oleh Gimenez (2005, 2006). Setelah itu, kita menggunakan model tersebut untuk mendapatkan nilai akhir daripada parameter orbit yang dihasilkan dari best-fit Efek RM model untuk transit HAT-P-17b, TrES-4b and HAT-P-1b. Kita menemukan bahwa sudut antara sumbu rotasi bintang dan orbit planet dari HAT-P-17 tidak sejajar yakni, ? =19?, sementara itu, nilai ? dari TrES-4 = 7.3? dan HAT-P-1 = 3.4?, berdasarkan nilai tersebut dapat diasumsikan bahwa TrES-4 dan HAT-P-1 relatif sejajar dengan planetnya. Selain itu, nilai akhir kecepatan rotasi bintang dari TrES-4 adalah ????????????????????= 9.5 km s-1nilai tersebut lebih tinggi di bandingkan hasil yang disampaikan oleh Narita dkk. (2010), kami juga mendapatakan nilai kecepatan rotasi bintang yang lebih tinggi untuk HAT-P-17 yakni, ????????????????????= 0.80 km s-1 dari nilai yang telah didapatkan oleh Fulton dkk. (2018) yaitu, 0.56 km s-1. Sementara, nilai kecepatan rotasi untuk HAT-P-1 identik dengan besaran nilai yang didapatkan oleh Johnson dkk. (2008) yakni, ????????????????????= 3.75 km s-1. text |
institution |
Institut Teknologi Bandung |
building |
Institut Teknologi Bandung Library |
continent |
Asia |
country |
Indonesia Indonesia |
content_provider |
Institut Teknologi Bandung |
collection |
Digital ITB |
language |
Indonesia |
description |
Efek Rossiter-McLaughlin (RM) merupakan distorsi pada kecepatan radial bintang yang diakibatkan oleh fenomena transit dari eksoplanet. Radius bintang dan planet dapat ditentukan berdasarkan kurva cahaya bintang ketika peristiwa transit terjadi. Besar kecilnya distorsi dipengaruhi oleh besarnya sudut proyeksi antara sumbu rotasi bintang dan sumbu orbit planet (?), juga kecepatan rotasi bintang (????????????????????). Setelah itu, dengan menganalisa variasi dalam kurva kecepatan radial bintang, kita dapat mengukur sumbu rotasi bintang dan orbit planet, khususnya besaran dari ketidaksejajaran antara proyeksi sumbu rotasi bintang dan sumbu orbit planet, dengan demikian, informasi penting untuk mempelajari pembentukan dan evolusi sistem eksoplanet dapat dianalisa secara baik. Penelitian ini mempelajari dan menganalisa Efek Rossiter-McLaughlin pada kurva kecepatan radial bintang menggunakan model yang dikembangkan oleh Gimenez (2005, 2006). Setelah itu, kita menggunakan model tersebut untuk mendapatkan nilai akhir daripada parameter orbit yang dihasilkan dari best-fit Efek RM model untuk transit HAT-P-17b, TrES-4b and HAT-P-1b. Kita menemukan bahwa sudut antara sumbu rotasi bintang dan orbit planet dari HAT-P-17 tidak sejajar yakni, ? =19?, sementara itu, nilai ? dari TrES-4 = 7.3? dan HAT-P-1 = 3.4?, berdasarkan nilai tersebut dapat diasumsikan bahwa TrES-4 dan HAT-P-1 relatif sejajar dengan planetnya. Selain itu, nilai akhir kecepatan rotasi bintang dari TrES-4 adalah ????????????????????= 9.5 km s-1nilai tersebut lebih tinggi di bandingkan hasil yang disampaikan oleh Narita dkk. (2010), kami juga mendapatakan nilai kecepatan rotasi bintang yang lebih tinggi untuk HAT-P-17 yakni, ????????????????????= 0.80 km s-1 dari nilai yang telah didapatkan oleh Fulton dkk. (2018) yaitu, 0.56 km s-1. Sementara, nilai kecepatan rotasi untuk HAT-P-1 identik dengan besaran nilai yang didapatkan oleh Johnson dkk. (2008) yakni, ????????????????????= 3.75 km s-1. |
format |
Theses |
author |
Delima Anindi, Dinda |
spellingShingle |
Delima Anindi, Dinda EFEK ROSSITER-MCLAUGHLIN PADA DETEKSI EKSOPLANET |
author_facet |
Delima Anindi, Dinda |
author_sort |
Delima Anindi, Dinda |
title |
EFEK ROSSITER-MCLAUGHLIN PADA DETEKSI EKSOPLANET |
title_short |
EFEK ROSSITER-MCLAUGHLIN PADA DETEKSI EKSOPLANET |
title_full |
EFEK ROSSITER-MCLAUGHLIN PADA DETEKSI EKSOPLANET |
title_fullStr |
EFEK ROSSITER-MCLAUGHLIN PADA DETEKSI EKSOPLANET |
title_full_unstemmed |
EFEK ROSSITER-MCLAUGHLIN PADA DETEKSI EKSOPLANET |
title_sort |
efek rossiter-mclaughlin pada deteksi eksoplanet |
url |
https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/49894 |
_version_ |
1822928301192118272 |