ACHIEVING FUTURE LOW CARBON SYSTEMS IN INDONESIA: TECHO-ECONOMIC ANALYSIS OF ARUN FIELD CCS POTENTIAL AND CARBON TAX PRICE STUDY

Indonesia adalah penghasil emisi gas terbesar keempat di dunia pada 2015. Untuk mengatasi itu, Indonesia berjanji untuk mengurangi emisinya sebesar 29 persen secara mandiri – atau 41 persen dengan bantuan internasional – pada 2030, sesuai target karbon yang sudah ditulis di NDC pada tahun 2016. Pen...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Melanie Sihombing, Mutiara
Format: Final Project
Language:Indonesia
Subjects:
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/50665
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Indonesia adalah penghasil emisi gas terbesar keempat di dunia pada 2015. Untuk mengatasi itu, Indonesia berjanji untuk mengurangi emisinya sebesar 29 persen secara mandiri – atau 41 persen dengan bantuan internasional – pada 2030, sesuai target karbon yang sudah ditulis di NDC pada tahun 2016. Penelitian ini akan dikhususkan pada penentuan kapasitas penyimpanan Lapangan Arun dan pertimbangan pajak karbon. Lapangan Arun dikenal sebagai salah satu reservoir gas terbesar di dunia, tetapi seiring dengan berjalannya waktu, lapangan semakin tua sehingga tekanan reservoir dan produktivitas sumur mengalami penurunan. CMG digunakan untuk memodelkan Lapangan Arun. Ekonomi lapangan Arun dianalisis menggunakan Microsoft Excel untuk menentukan harga pajak karbon di Indonesia dengan waktu pembayaran sepuluh tahun. Hasil analisis ini akan divalidasi menggunakan metode Computable General Equilibrium (CGE). Lima skenario diaplikasikan untuk penentuan efek pajak karbon. Variabel yang diamati adalah indeks PDB dan pengurangan emisi. Hasil studi menunjukkan bawha lapangan Arun dapat menyimpan 313Mton pada tahun 2030. Analisis ekonomi lapangan Arun menunjukkan harga pajak karbon adalah sebesar US$16.51/ton. Ini juga sejalan dengan metode CGE yang mengindikasikan harga kurang dari US$20/ton sebagai kasus paling optimal. Kedua metode CCS dan penerapan pajak karbon dapat membantu Indonesia mengurangi emisinya untuk memenuhi perjanjian Paris untuk masa depan yang lebih cerah.