EVALUASI KAWASAN PORIS PLAWAD SEBAGAI KAWASAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD) DENGAN SISTEM TRANSPORTASI TERINTEGRASI
Pesatnya pembangunan dan perluasan wilayah yang tidak terkendali dapat menyebabkan adanya tekanan penduduk yang dapat berdampak adanya urban sprawl. Fenomena ini menyebabkan kebutuhan transportasi menjadi hal yang penting untuk mendukung mobilitas masyarakat. Kota Tangerang memiliki fungsi sebaga...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/51425 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Pesatnya pembangunan dan perluasan wilayah yang tidak terkendali dapat
menyebabkan adanya tekanan penduduk yang dapat berdampak adanya urban sprawl.
Fenomena ini menyebabkan kebutuhan transportasi menjadi hal yang penting untuk
mendukung mobilitas masyarakat. Kota Tangerang memiliki fungsi sebagai
pendukung Jabodetabek sebagai pusat layanan dan perdagangan nasional dengan
tingkat mobilisasi lintas Tangerang- Jakarta hingga 423.000 per harinya. Maka dari
itu perlu adanya paradigma pembangunan yang mengedepankan pemenuhan
masyarakat untuk berpindah secara massal dan efisien yang dapat dilakukan dengan
pengembangan kawasan berorientasi transit atau TOD. Namun masih banyak
miskonsepsi TOD yang belum sepenuhnya sesuai dengan konsep dan aspek
transportasi publik, sehingga perlu ada pemerhatian konsep sistem transportasi
terintegrasi dalam pengaplikasian Kawasan TOD. Dari empat titik transit di Kota
Tangerang, Poris Plawad merupakan salah satu titik yang paling potensial dengan
potensi integrasi delapan moda serta adanya arahan pada RITJ mengenai kebijakan
pengembangan sistem transportasi terintegrasi dan TOD Poris Plawad. Sehingga
diperlukan studi untuk mengevaluasi sistem transit dan kawasan Poris Plawad
sebagai Kawasan TOD dengan sistem transportasi terintegrasi.
Berdasarkan hasil tinjauan literatur dan peraturan, didapat empat komponen utama
dalam menilai sistem transportasi yaitu integrasi operasional, infrastruktur fisik,
sistem tiket dan tarif serta organisasional. Dalam menilai Kawasan TOD berdasarkan
kriteria teknis meliputi kriteria sistem transit dan Kawasan TOD. Dalam penelitian
ini dilakukan dengan evaluasi semu untuk sistem transportasi terintegrasi dan
mengevaluasi secara formal pada Kawasan TOD dengan menggunakan analisis
konten. Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi variabel menggunakan
analisis deskriptif melalui analisis konten serta dalam menilai ketercapaian indikator
dilakukan dengan metode skoring guna menilai tingkat ketercapaian sistem transit
dan kawasan Poris Plawad terhadap kriteria dan indikator Kawasan TOD dengan
sistem transportasi terintegrasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sistem transit
dan kinerja kawasan Poris Plawad sudah cukup tercapai dalam perwujudan Kawasan
TOD dengan sistem transportasi terintegrasi namun masih perlu dilakukan
peningkatan integrasi organisasional sistem transit, pengembangan fasilitas kawasan
dan pengkajian kembali Masterplan TOD Poris Plawad yang belum sepenuhnya
sesuai dengan kriteria teknis Kawasan TOD. |
---|