PEMODELAN DUA DIMENSI UNTUK INTERPRETASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN AREA ‘X’ DENGAN METODE GAYA BERAT

Penelitian yang dilakukan bermaksud untuk memahami dan mengerti proses penerapan metode gaya berat dalam pemodelan struktur bawah permukaan di suatu daerah tertentu. Metode gaya berat adalah salah satu metode geofisika yang sering kali digunakan untuk mempelajari struktur bawah permukaan. Metode ini...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Umara Haq, Winda
Format: Final Project
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/53701
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Penelitian yang dilakukan bermaksud untuk memahami dan mengerti proses penerapan metode gaya berat dalam pemodelan struktur bawah permukaan di suatu daerah tertentu. Metode gaya berat adalah salah satu metode geofisika yang sering kali digunakan untuk mempelajari struktur bawah permukaan. Metode ini dapat mendeteksi adanya perbedaan distribusi densitas batuan bawah permukaan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mendapatkan informasi pola persebaran anomali Bouguer area ‘X’, menentukan struktur bawah permukaan area ‘X’ berdasarkan metode gaya berat melalui pemodelan gaya berat dua dimensi, menganalisis dan menginterpretasi struktur bawah permukaan area ‘X’ berdasarkan sebaran densitas. Daerah penelitian ini memiliki rentang nilai anomali anomali bouguer lengkap bervariasi dari 7.9 mGal sampai 15.8 mGal. Pemisahan anomali regional dan residual dilakukan dengan menggunakan metode moving average. Dari hasil peta anomali residual menunjukkan kisaran nilai anomali -0.641 mGal hingga 0.709 mGal. Peta anomali residual menunjukkan lebih banyak pola kompleks dari anomali regional karena anomali residual memberikan representasi lateral batuan distribusi massa atau adanya struktur geologi di bawah permukaan yang relatif dekat dengan permukaan bumi. Dari hasil pemodelan 2D diperoleh 4 lapisan batuan penyusun bawah permukaan dengan adanya graben pada lapisan pertama dan kedua. Lapisan pertama yang terletak paling atas memiliki jenis batuan berbeda denga densitas 2.25 gr/cm3 dan 2.45 gr/cm3 yang diindikasikan sebagai sandstone dan shale. Pada lapisan kedua terdapat rilot dengan densitas 2.6 gr/cm3. Pada lapisan ketiga terdapat andesit dengan densitas 2.7 gr/cm3. Sedangkan lapisan keempat yang terletak paling dalam, diduga terdapat batuan granit dengan densitas 2.8 gr/cm3.