FLOW MODELING ON A MULTI-PHASED MULTI FEED ZONE GEOTHERMAL WELL USING HARRISON-FREESTON METHOD

Sumur produksi spesifik diproduksikan dari dua multi feed-zone dengan karakteristik berbeda (uap dan air), telah beroperasi selama beberapa tahun untuk memasok uap ke salah satu pabrik panas bumi. Akan tetapi, sumur telah mengalami fenomena bersaing yang irreguler, dimana fenomena ini menyebabkan te...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Mulki Antoni, Farid
Format: Final Project
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/53768
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Sumur produksi spesifik diproduksikan dari dua multi feed-zone dengan karakteristik berbeda (uap dan air), telah beroperasi selama beberapa tahun untuk memasok uap ke salah satu pabrik panas bumi. Akan tetapi, sumur telah mengalami fenomena bersaing yang irreguler, dimana fenomena ini menyebabkan tekanan dan produktivitas kepala sumur yang mengakibatkan nilai tidak konstan/bervariasi. Pada saat yang sama, katup pengatur aliran diatur konstan. Fenomena bersaing tersebut disebabkan oleh adanya perubahan tekanan yang tidak konstan antara reservoir-sumur bor, di mana zona umpan uap bersaing dengan zona air, menyebabkan produksi dari zona air lebih kecil pada awal produksi, akibat dari zona uap berada di atas zona air. Setelah jangka waktu tertentu, tekanan lubang sumur menjadi lebih rendah seiring berjalannya waktu, menyebabkan sumur mulai berproduksi dari feed-zone air dan malah menghalangi feed-zone uap, dan seterusnya bersaing untuk setiap feed-zone. Untuk mengerti fenomena irreguler ini lebih, maka pertamanya, perlu dilakukan desain dan evaluasi dari aliran fluida di dalam sumur, dengan diinginkannya gambaran analitik dari dalam aliran sumur produksi sumur tersebut dengan menyesuaikan sensitivitas sisi produksi sumur, berdasarkan kurva deliverabilitas output dan grafik kedalaman terhadap parameter sepanjang lubasng sumur, dimana hasil tersebut dapat digunakan untuk menemukan solusi optimal, atau tanggapan untuk mengoptimalkan produksi. Penyesuaian sensitivitas dilakukan pada beberapa parameter, antara lain variasi indeks produktivitas untuk setiap feed-zone, perubahan tekanan reservoir dan temperatur di feed zone menurut data geo-ilmiah, dan variasi entalpi yang dihasilkan tidak teratur. Sehingga, hasil model tersebut dapat digunakan untuk solusi atau tanggapan yang optimum untuk mengerti fenomena bersaing lebih kedepannya.