ANALISIS KEKAKUAN AKSIAL KAWAT TAYLOR SPATIAL FRAME TERHADAP VARIASI TEGANGAN AWAL, DIAMETER, DAN SUDUT DIVERGENSI

Fraktur merupakan kasus yang sering terjadi di Indonesia. Penyebab umum patah tulang di Indonesia adalah kecelakaan lalu lintas dan bencana alam. Metode pengobatan patah tulang bergantung pada jenis patah tulang. Alat fiksasi tulang invasif dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu alat internal dan a...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Razanah Riyanto, Ariezka
Format: Final Project
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/54287
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
id id-itb.:54287
spelling id-itb.:542872021-03-15T19:46:06ZANALISIS KEKAKUAN AKSIAL KAWAT TAYLOR SPATIAL FRAME TERHADAP VARIASI TEGANGAN AWAL, DIAMETER, DAN SUDUT DIVERGENSI Razanah Riyanto, Ariezka Indonesia Final Project Taylor spatial frame, kawat, half pin, perpindahan, kekakuan aksial INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/54287 Fraktur merupakan kasus yang sering terjadi di Indonesia. Penyebab umum patah tulang di Indonesia adalah kecelakaan lalu lintas dan bencana alam. Metode pengobatan patah tulang bergantung pada jenis patah tulang. Alat fiksasi tulang invasif dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu alat internal dan alat eksternal. Fraktur yang lebih kompleks membutuhkan peralatan eksternal yang disebut Taylor spatial frame. Laboratorium biomekanik FTMD ITB menginisiasi proyek pengembangan fiksasi tulang Taylor spatial frame dengan harga yang terjangkau. Sebuah prototipe telah dibuat, namun analisis terkait perilaku mekanik Taylor spatial frame seperti kekakuan aksialnya belum dilakukan Taylor spatial frame terdiri atas ring, struts, cannulated bolt, rancho box, kawat, dan half pin. Analisis deformasi kawat SS316L dan half pin SS317L dilakukan dengan menggunakan analisis elemen hingga pada Abaqus / CAE. Taylor spatial frame dimodelkan sebagai ring tunggal dengan kawat dan half pin yang dipasang pada ring dan ditanamkan ke tulang tibia. Tegangan awal dikenakan pada kawat sebelum dilakukan pembebanan transversal. Simulasi tersebut kemudian divalidasi secara analitik. Hubungan beban, tegangan awal, diameter, sudut divergensi dan defleksi kawat dan half pin diperoleh dalam bentuk grafik dan persamaan. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tegangan yang diberikan pada kawat meningkatkan kekakuan aksial Taylor spatial frame. Oleh karena itu, defleksi kawat berkurang dengan meningkatnya tegangan awal. Diameter kawat dan half pin juga dapat mempengaruhi defleksinya. Semakin besar diameternya, semakin kecil perpindahan kawatnya. Semakin besar sudut divergensi, defleksi pada half pin semakin kecil. text
institution Institut Teknologi Bandung
building Institut Teknologi Bandung Library
continent Asia
country Indonesia
Indonesia
content_provider Institut Teknologi Bandung
collection Digital ITB
language Indonesia
description Fraktur merupakan kasus yang sering terjadi di Indonesia. Penyebab umum patah tulang di Indonesia adalah kecelakaan lalu lintas dan bencana alam. Metode pengobatan patah tulang bergantung pada jenis patah tulang. Alat fiksasi tulang invasif dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu alat internal dan alat eksternal. Fraktur yang lebih kompleks membutuhkan peralatan eksternal yang disebut Taylor spatial frame. Laboratorium biomekanik FTMD ITB menginisiasi proyek pengembangan fiksasi tulang Taylor spatial frame dengan harga yang terjangkau. Sebuah prototipe telah dibuat, namun analisis terkait perilaku mekanik Taylor spatial frame seperti kekakuan aksialnya belum dilakukan Taylor spatial frame terdiri atas ring, struts, cannulated bolt, rancho box, kawat, dan half pin. Analisis deformasi kawat SS316L dan half pin SS317L dilakukan dengan menggunakan analisis elemen hingga pada Abaqus / CAE. Taylor spatial frame dimodelkan sebagai ring tunggal dengan kawat dan half pin yang dipasang pada ring dan ditanamkan ke tulang tibia. Tegangan awal dikenakan pada kawat sebelum dilakukan pembebanan transversal. Simulasi tersebut kemudian divalidasi secara analitik. Hubungan beban, tegangan awal, diameter, sudut divergensi dan defleksi kawat dan half pin diperoleh dalam bentuk grafik dan persamaan. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tegangan yang diberikan pada kawat meningkatkan kekakuan aksial Taylor spatial frame. Oleh karena itu, defleksi kawat berkurang dengan meningkatnya tegangan awal. Diameter kawat dan half pin juga dapat mempengaruhi defleksinya. Semakin besar diameternya, semakin kecil perpindahan kawatnya. Semakin besar sudut divergensi, defleksi pada half pin semakin kecil.
format Final Project
author Razanah Riyanto, Ariezka
spellingShingle Razanah Riyanto, Ariezka
ANALISIS KEKAKUAN AKSIAL KAWAT TAYLOR SPATIAL FRAME TERHADAP VARIASI TEGANGAN AWAL, DIAMETER, DAN SUDUT DIVERGENSI
author_facet Razanah Riyanto, Ariezka
author_sort Razanah Riyanto, Ariezka
title ANALISIS KEKAKUAN AKSIAL KAWAT TAYLOR SPATIAL FRAME TERHADAP VARIASI TEGANGAN AWAL, DIAMETER, DAN SUDUT DIVERGENSI
title_short ANALISIS KEKAKUAN AKSIAL KAWAT TAYLOR SPATIAL FRAME TERHADAP VARIASI TEGANGAN AWAL, DIAMETER, DAN SUDUT DIVERGENSI
title_full ANALISIS KEKAKUAN AKSIAL KAWAT TAYLOR SPATIAL FRAME TERHADAP VARIASI TEGANGAN AWAL, DIAMETER, DAN SUDUT DIVERGENSI
title_fullStr ANALISIS KEKAKUAN AKSIAL KAWAT TAYLOR SPATIAL FRAME TERHADAP VARIASI TEGANGAN AWAL, DIAMETER, DAN SUDUT DIVERGENSI
title_full_unstemmed ANALISIS KEKAKUAN AKSIAL KAWAT TAYLOR SPATIAL FRAME TERHADAP VARIASI TEGANGAN AWAL, DIAMETER, DAN SUDUT DIVERGENSI
title_sort analisis kekakuan aksial kawat taylor spatial frame terhadap variasi tegangan awal, diameter, dan sudut divergensi
url https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/54287
_version_ 1822929569436401664