CALCULATION OF SHAPE FACTOR IN 1D AND 2D FOR DUAL POROSITY SYSTEM USING SINGLE POROSITY MODEL

Reservoir rekah alam dikarakterisasikan dengan sistem yang terdiri dari blok matriks dimana setiap matriksnya dikelilingi oleh rekahan. Fluida di dalam matriks yang berfungsi sebagai storage akan mengalir menuju rekahan berdasarkan mekanisme drainage. Dalam model dual porositas terjadi komunikasi an...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: C Eka Priambada, Dhena
Format: Final Project
Language:Indonesia
Subjects:
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/54562
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Reservoir rekah alam dikarakterisasikan dengan sistem yang terdiri dari blok matriks dimana setiap matriksnya dikelilingi oleh rekahan. Fluida di dalam matriks yang berfungsi sebagai storage akan mengalir menuju rekahan berdasarkan mekanisme drainage. Dalam model dual porositas terjadi komunikasi antara matriks dan rekahan tetapi tidak ada komunikasi langsung antara inter-blok matriks. Proses pengurasan fluida dari matriks ke frekahan secara matematis digambarkan oleh Warren & Root. Salah satu hal yang penting dalam proses pengurasan ini adalah shape factor. Shape factor adalah suatu parameter yang merepresentasikan karakteristik dari reservoir rekah alam yang memiliki fungsi untuk mengontrol laju pengurasan dari matriks ke rekahan. Shape factor ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor diantaranya besar dan ukuran dari matriks, kondisi batas di matriks/rekahan. Banyak penulis yang menjelaskan shape factor dan pada umunya hasilnya berbeda. Selain itu belum ada penulis yang menjelaskan kepentingan penggunaan berbagai macam shape factor tersebut. Dalam paper ini akan dijelaskan perhitungan shape factor untuk sistem 1D dan 2D dual porositas dengan menggunakan model porositas tunggal. Perhitungan shape factor dengan sistem porositas tunggal ini mengikuti persamaan yang diperkenalkan oleh Warren & Root dengan asumsi laju alir yang konstan dan aliran dari satu fasa fluida. Hasil perhitungan shape factor ini akan dibandingkan dengan shape factor lain yang telah ada. Kemudian dilakukan analisa sensitivitas untuk mengetahui kepentingan penggunaan berbagai macam shape factor.