METODE PENENTUAN DESAIN INSULATOR DAN PEMANAS ELEKTRIK UNTUK MITIGASI DEPOSISI WAX PADA JALUR PIPA BAWAH LAUT
Wax adalah alkana rantai panjang yang dapat menjadi solid saat berada dibawah temperatur yang disebut dengan wax appearance temperature (WAT). Solid ini dapat terdeposisi pada dinding dalam pipa. Mitigasi deposisi wax pada pipa bawah laut dapat dilakukan menggunakan insulator dan pemanas elektrik. M...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/54604 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Wax adalah alkana rantai panjang yang dapat menjadi solid saat berada dibawah temperatur yang disebut dengan wax appearance temperature (WAT). Solid ini dapat terdeposisi pada dinding dalam pipa. Mitigasi deposisi wax pada pipa bawah laut dapat dilakukan menggunakan insulator dan pemanas elektrik. Mitigasi ini sangat penting karena pembentukan wax menyebabkan penurunan diameter dalam pipa dan peningkatan kekasaran pipa. Oleh karena itu, desain insulator dan pemanas elektrik harus optimum secara teknis dan ekonomi. Untuk mengurangi trial & error pada penggunaan commercial simulator, studi ini mengajukan metode yang efisien untuk mempermudah proses desain yang dilakukan. Dalam studi ini, dibuat model matematika yang digunakan untuk mengonstruksi metode tersebut. Model matematika yang dikonstruksi untuk desain insulator dan pemanas elektrik memiliki prinsip yang sama. Pemodelan ini didasarkan pada persamaan transfer panas yang dikombinasi dengan persamaan keekonomiannya. Model ini kemudian divalidasi menggunakan simulator yang dapat melakukan perhitungan yang lebih kompleks dan lebih realistis. Pencocokan model juga dilakukan dengan cara memberikan marjin tertentu (sebagai koreksi) pada model tersebut.
Lalu, metode ini diterapkan untuk sebuah kasus lapangan dan didapatkan hasil bahwa metode yang digunakan mampu memberikan desain insulator dan pemanas elektrik yang optimum secara ekonomis. Sedikit iterasi sudah dapat menghasilkan biaya minimum. Untuk desain insulator, dibutuhkan penambahan marjin untuk modelnya. Marjin tersebut dapat berupa penambahan suhu pada temperatur outlet (pada studi kasus untuk studi ini marjinnya adalah 15 F) dan penambahan panjang insulator (pada studi kasus untuk studi ini marjinnya adalah 200 m). Maka dari itu, dapat diketahui bahwa inovasi berupa metode yang diajukan lewat studi ini terbukti dapat mengatasi permasalahan dalam melakukan perencanaan mitigasi deposisi wax. |
---|