TWO-PHASE FLOW: EVALUATION OF VOID FRACTION CORRELATIONS TO MODELING PRESSURE DROP IN GEOTHERMAL WELLS

Optimisasi produksi sumur geothermal bisa dilakukan bila karakteristik bawah permukaan seperti lokasi dan kontribusi aliran zona rekah, PI, dan deliverability diketahui. Salah satu cara untuk mengetahui hal tersebut adalah dengan melakukan uji PTS (Pressure-Temperature-Spinner) dan wellbore modeling...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ratu Saelynda, Alifah
Format: Final Project
Language:Indonesia
Subjects:
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/54605
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Optimisasi produksi sumur geothermal bisa dilakukan bila karakteristik bawah permukaan seperti lokasi dan kontribusi aliran zona rekah, PI, dan deliverability diketahui. Salah satu cara untuk mengetahui hal tersebut adalah dengan melakukan uji PTS (Pressure-Temperature-Spinner) dan wellbore modeling. Model sumur ini dibuat berdasarkan konsep perhitungan kehilangan tekanan dengan menggunakan prinsip kesetimbangan momentum, energi, dan massa baik untuk fluida satu fasa maupun dua fasa. Namun, pada aliran dua fasa belum ada korelasi aliran yang secara umum dapat digunakan untuk semua jenis sumur pada beragam kondisi enthalpy dan tekanan sumur. Biasanya pemodelan sumur dua fasa geothermal mengadopsi teori yang digunakan pada industri oil/gas yang umumnya menggunakan korelasi Duns-Ros, Hagedorn-Brown, Orkiszewski, dll. Penggunaan korelasi ini membutuhkan banyak fungsi dan kondisi untuk menentukan flow pattern dan juga perhitungan penurunan tekanan yang tergolong sulit. Paper ini menawarkan model aliran dua fasa lain yaitu model void fraction dimana model ini tergolong lebih mudah dalam proses pembuatannya. Model aliran dua fasa void fraction hanya perlu mengubah satu parameter saja untuk mendapatkan model sumur yang cocok yaitu parameter korelasi void fraction. Pendekatan perbedaan kecepatan antar fasanya pun merupakan fungsi dari properti fluida saja seperti densitas, viskositas, dan fraksi massa uap, sehingga analisis flow pattern tidak diperlukan. Penulis melakukan investigasi penggunaan tujuh buah korelasi void fraction dengan tingkat kompleksitas yang berbeda-beda seperti korelasi Zivi, Chisholm, Lockhart-Martinelli, Premoli, dll didalam pemodelan tiga buah sumur dua fasa yang terdapat pada lapangan Supreme Energy. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa model sumur dua fasa dengan korelasi void fraction Chisholm secara umum memberikan estimasi terbaik terhadap data pengukuran sumur dengan rentang enthalpy permukaan 880-1013 kJ/kg.