A SIMPLE-EFFECTIVE ANALYTICAL MODEL FOR MULTI-WELL GAS LIFT ALLOCATION OPTIMIZATION
Gas lift merupakan salah satu metode pengangkatan buatan yang paling umum digunakan baik untuk system sumur tunggal maupun sistem multi sumur produksi. Oleh karena tingginya harga gas dan biaya pengkompresan, dibutuhkan sebuah optimisasi dalam pengalokasian gas lift untuk mendapatkan produksi minyak...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/54617 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Gas lift merupakan salah satu metode pengangkatan buatan yang paling umum digunakan baik untuk system sumur tunggal maupun sistem multi sumur produksi. Oleh karena tingginya harga gas dan biaya pengkompresan, dibutuhkan sebuah optimisasi dalam pengalokasian gas lift untuk mendapatkan produksi minyak total maksimum khususnya dalam kondisi suplai gas yang terbatas.
Sebuah model analitik yang sederhana namun efekif dan efisien telah dibuat oleh penulis yang mana hanya membutuhkan 3 data input yakni jumlah sumur, total ketersediaan gas injeksi, serta kurva performa gas lift masing masing sumur. Pada dasarnya, model ini dimulai dengan penurunan alokasi optimum untuk sistem 2 sumur gas lift. Dengan menerapkan turunan parsial pertama terhadap produksi total dimana sebagai fungsi alokasi dan gas injeksi total, akan didapatkan alokasi optimum masing masing sumur sebagai fungsi gas injeksi total. Kemudian dalam pengaplikasian untuk sistem 3 sumur dan selanjutnya, dasar metode yang digunakan sama dengan 2 sumur dimana sumur pertama adalah sumur ketiga, sedangkan 1 sumur sisanya adalah hasil dari perhitungan sistem 2 sumur sebelumnya, dan begitu seterusnya. Sehingga hanya dengan memasukkan data jumlah sumur, ketersediaan gas injeksi dan kurva performa gas lift masing masing sumur, alokasi optimum gas injeksi untuk semua sumur dapat diperoleh secara langsung dan mudah tanpa melakukan iterasi maupun metoed grafik.
Melakukan perbandingan dengan metode Equal Slope, penulis mendapatkan hasil bahwa model yang dikembangkan ini mendemonstrasikan performa yang lebih cepat, lebih efektif, dan lebih efisien daripada metode Equal Slope yang memiliki prosedur panjang dengan banyak grafik yang harus dibuat. Begitu pula untuk perbandingan dengan metode numerik dari perangkat lunak komersial yang telah ada, model yang dibangun memberikan hasil yang cukup mendekati namun tentunya lebih cepat dikarenakan tanpa iterasi. Pengujian menggunakan data lapangan dalam kondisi suplai gas terbatas maupun tidak terbatas telah dilakukan. Selanjutnya penulis juga mengembangkan sebuah perangkat lunak Macro-Excel berdasarkan model ini sebagat alat simulasi.
|
---|