KAJIAN BACKGROUNDS ALPHA PADA KRISTAL 48DEPLCA100MOO4 UNTUK AMORE PENCARIAN PELURUHAN NEUTRINOLESS BETA-GANDA
Observasi osilasi neutrino oleh kolaborasi Super-Kamiokande dan Sudbury Neutrino Observatory menunjukan bahwa neutrino bukanlah partikel yang tidak bermassa. Eksperimen tersebut hanya menunjukan perbandingan massa eigen dan batas atas waktu paro peluruhan dimana massa eigenstate neu- trino tidak...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Dissertations |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/54800 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Observasi osilasi neutrino oleh kolaborasi Super-Kamiokande dan Sudbury
Neutrino Observatory menunjukan bahwa neutrino bukanlah partikel yang
tidak bermassa. Eksperimen tersebut hanya menunjukan perbandingan massa
eigen dan batas atas waktu paro peluruhan dimana massa eigenstate neu-
trino tidak bisa kurang dari 0.05 eV. Sampai saat ini, tidak ada yang tahu
berapa nilai absolut massa neutrino dan tidak jelas apakah neutrino adalah
partikel Dirac atau partikel Majorana. Peluruhan neutrinoless beta-ganda
(0) adalah mode peluruhan sebuah inti atom dimana dua neutron dikon-
versi menjadi dua proton dan dua elektron. Jika peluruhan ini terjadi, neutrino
adalah anti-partikel dari dirinya sendiri, atau disebut sebagai partikel Majo-
rana. Observasi peluruhan 0 akan menentukan apakah neutrino adalah
partikel Majorana atau Dirac dan menyediakan informasi massa neutrino.
The Advanced Mo-based Rare process Experiment (AMoRE) adalah sebuah
eksperimen menggunakan teknik kriogenik yang bertujuan untuk mencari nilai
massa neutrino melalui pencarian peluruhan 0 pada inti 100Mo menggu-
nakan kristal 48deplCa100MoO4. Eksperimen AMoRE membutuhkan kontribusi
background radioaktif yang sangat rendah dari kristal dan komponen detektor.
Untuk mencapai tujuan ini, sangat perlu untuk menggunakan bahan-bahan
yang sangat bersih dan murni untuk meningkatkan performansi detektor di
ikuti dengan teknik background rejection yang canggih, dan pemahaman yang
sangat baik terhadap kontribusi background. Namun, kristal secara natural da-
pat terkontaminasi oleh isotop radioaktif seperti peluruhan 238U, 232Th, 235U
dan partikel anak yang mungkin dihasilkan dari bubuk kimia yang digunakan
pada penumbuhan kristal atau selama proses purikasi. Sebagai tambahan,
kekhawatiran terhadap kontribusi background juga berasal dari kontaminasi
permukaan, sebuah ketidakmurnian yang menempel pada permukaan kristal
yang terekspos atau pada permukaan komponen detektor lainnya. Beberapa
peluruhan dengan waktu paro yang panjang seperti 238U dan 232Th dapat
tertanam ke dalam sebuah material. 0 adalah -like events, namun kon-
taminasi permukaan dan memproduksi degradasi yang membuat distribusi
energi kontinum yang meluas ke energy double-, yang dapat mengaburkan
sinyal 0. Karena kemampuan penetrasi partikel dan inti recoil yang
pendek, kontaminasi dapat dihasilkan dari kristal dan komponen detektor
yang secara langsung menghadap kristal. Untuk menekan background radioak-
tif, pemahaman terhadap sumber background dan simulasi lengkap yang secara
akurat memodelkan spektra energi background radioaktif yang diukur oleh de-
tektor sangat penting untuk dilakukan. Simulasi memiliki peranan penting
pada identikasi sumber background dan reduksi background melalui pemod-
elan background tersebut. Studi terhadap background yang diukur mengan-
dalkan simulasi Monte Carlo (MC) untuk mengklarikasi berbagai kemungk-
inan sumber background dan kontaminasinya. Pada studi ini, efek isotop ra-
dioaktif seperti 238U, 232Th, 235U termasuk isotop anaknya di dalam kristal dan
di dalam re
ektor di simulasi. Sebagai tambahan, untuk mereduksi kehadiran
kontaminasi pada permukaan, pemahaman kontaminasi permukaan material
juga dilakukan. Efek kontaminasi permukaan material di investigasi melalui
simulasi beberapa events secara acak pada suatu kedalaman tertentu untuk
memproduksi spektra background pada berbagai variasi kedalaman (tebal)
permukaan. Untuk mengklarikasi efek dari sumber background pada simulasi
dan kontaminasi permukaan material secara kuantitatif, simulasi Monte Carlo
dengan menggunakan GEANT4 toolkit dilakukan. Semua sumber background
pada simulasi di bandingkan dan di-tting dengan data eksperimen menggu-
nakan metode log-Likelihood Fitting dengan mengatur batas atas aktivitas
(mBq/kg) yang diketahui melalui pengukuran (referensi) sebagai parameter
tting. Komponen yang tidak diketahui nilai aktivitasnya (mBq/kg) di atur
sebagai parameter bebas untuk menghitung fraksi yang tidak diketahui dari
komposisi background. Spektra background dari MC dapat mendeskripsikan
data pengukuran dengan baik. Melalui studi yang dilakukan, diperoleh pema-
haman yang sangat baik mengenai backgrounds. |
---|