STUDI EFEK RESONANSI PLASMON PERMUKAAN TERLOKALISASI PADA NANOPARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN ASAM 3-MERKAPTOPROPIONIK SEBAGAI MATERIAL SELUBUNG UNTUK APLIKASI SENSOR KOLORIMETRIK
Nanopartikel logam mulia seperti nanopartikel emas (AuNPs) sering digunakan dalam bioteknologi dan aplikasi medik seperti biosensor karena sifat optik unik yang disebut dengan resonansi plasmon permukaan terlokalisasi (LSPR) yang muncul dari interaksi antara gelombang elektromagnetik dan elektron...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/55177 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Nanopartikel logam mulia seperti nanopartikel emas (AuNPs) sering digunakan
dalam bioteknologi dan aplikasi medik seperti biosensor karena sifat optik unik
yang disebut dengan resonansi plasmon permukaan terlokalisasi (LSPR) yang
muncul dari interaksi antara gelombang elektromagnetik dan elektron konduksi
pada logam menghasilkan peningkatan medan lokal dan puncak pada spektrum
absorbansi. Molekul asam 3-merkaptopropionik (3-MPA) banyak digunakan untuk
aplikasi biosensor karena strukturnya yang unik yaitu terdiri dari dua gugus fungsi
yang disebut grup thiol dan grup karboksil. Grup thiol dapat teradsorpsi secara kuat
pada permukaan emas dan grup karboksil dapat digunakan sebagai penghubung
biomolekul. Tantangan penting dalam pengembangan biosensor adalah
memastikan selektivitas dan stabilitas dengan teknik fungsionalisasi pada
permukaan nanopartikel. Riset yang dilakukan ini bertujuan untuk mengoptimasi
proses sintesis dari nanopartikel emas terselubung oleh 3-MPA (Au-MPA) dengan
menggunakan metode pertukaran ligan dan metode reduksi termodifikasi serta
untuk mempersiapkan uji kolorimetrik berbasis Au-Sitrat dan Au-MPA dengan
memanfaatkan kompleks avidin-biocitin untuk aplikasi biosensor. Metode
pertukaran ligan menggunakan Au-Sitrat yang diambil dari metode reduksi sitrat
dan kemudian 3-MPA diinjeksi untuk menginduksi pertukaran ligan dari sitrat ke
3-MPA karena energi ikat secara kimiawinya (chemisorpsi) yang lebih tingi dari
thiol dibandingkan dengan sitrat. Metode modifikasi reduksi dilakukan dengan
mengikuti metode yang dikembangkan oleh Yonezawa & Kunitake (1999) dimana
sitrat dan 3-MPA diinjeksi secara bersamaan kedalam HAuCl4 sebagai sumber
Au3+. Selain itu, simulasi dilakukan pada riset ini menggunakan metode density
functional theory (DFT) dengan mengimplementasikan paket Orca versi 4.2.1
dilengkapi fungsi B3LYP dan basis set LANL2DZ untuk menganalisa frekuensi
vibrasional dari sistem emas-ligan. Sistem untuk simulasi disiapkan dengan kluster
kecil emas yang berinteraksi dengan ligan. Sistem Au-Sitrat disiapkan dengan
model anion bikarbonat untuk menyederhanakan perhitungan yaitu menempelkan
pada ujung karboksil pada atom Au, sedangkan untuk sistem Au-MPA disiapkan
dengan anion 3-MPA yang menempel atom sulfur. Hasil karakterisasi
menunjukkan bahwa Au-MPA yang disiapkan dengan metode reduksi
termodifikasi memiliki ukuran rata-rata sebesar 50,8 nm dan bentuk bola yang
stabil hingga 6 bulan dengan spektrum absorbansi menunjukkan adanya sedikit
pergeseran dan pelebaran sehubungan dengan kestabilan Au-MPA yang diperoleh
dengan metoda reduksi dibandingkan dengan metoda pertukaran ligan. Dari hasil
spektrum absorbansi didapatkan bahwa puncak absorbansi Au-Citrate terletak pada
~519 nm dengan rata-rata ukuran 34 nm dan berbentuk bola. Namun, puncak
absorbansi berturut-turut dari Au-MPA yang diambil dari metode reduksi
termodifikasi dan metode pertukaran ligan bergeser ke ~527 nm dan ~520 nm
karena perubahan indeks bias lokal dari adsorpsi 3-MPA pada permukaan emas.
Puncak-puncak vibrasi yang diambil dari spektrometer FTIR menunjukkan efek
adsorpsi ligan pada permukaan emas yang diindikasikan oleh pergeseran puncak
dan memiliki kecocokan yang baik dengan hasil simulasi. PadaAu-Citrate
ditemukan bahwa asymmetric stretching dari sitrat bergeser dari 1591 cm-1 ke 1632
cm-1 dan symmetric stretching bergeser dari 1395 cm-1 ke 1383 cm-1 karena
koordinasi antara grup COO dengan atom emas. Sedangkan pada Au-MPA dapat
ditunjukkan bahwa asymmetric stretching dari 3-MPA bergeser dari 1713 cm-1 ke
1620 cm-1 karena efek dipol emas. Uji kolorimetrik telah dilakukan pada Au-Citrate
dan Au-MPA dengan memanfaatkan kompleks avidin-biocitin dan hasil
pengamatan menunjukkan bahwa spektrum absorbansi bergeser disertai perubahan
warna dari larutan secara signifikan akibat adanya agregasi yang induksi oleh crosslinking
material organik. Penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan uji
kolorimetrik berbasis nanopartikel logam, terutama pada keadaan pandemik saat ini
dimana kebutuhan akan sensor yang cepat, handal, dan terjangkau sangat
dibutuhkan. |
---|