INTEGRATED COMPLETION STUDY FOR HPHT SOUR GAS WELL DEVELOPMENT IN CARBONATE RESERVOIR X
Saat ini, Indonesia akan mengalami defisit gas karena peningkatan kebutuhan gas dalam negeri pada tahun 2040. Meningkatnya kebutuhan sumber energi dan berkurangnya cadangan yang tersedia mendorong perusahaan migas untuk mengeksplorasi dan mengelola reservoir marjinal seperti kondisi lingkungan gas a...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/56069 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Saat ini, Indonesia akan mengalami defisit gas karena peningkatan kebutuhan gas dalam negeri pada tahun 2040. Meningkatnya kebutuhan sumber energi dan berkurangnya cadangan yang tersedia mendorong perusahaan migas untuk mengeksplorasi dan mengelola reservoir marjinal seperti kondisi lingkungan gas asam untuk menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan energi. Kesenjangan supply-demand gas akan berkurang sebesar 20% karena adanya pasokan dari Lapangan Gas Natuna, sebagai contoh lingkungan gas asam yang potensial (Batubara, 2015). Oleh karena itu, sangat relevan untuk segera mengembangkan sumber potensial ini.
Selain itu, lapangan gas asam memiliki sekitar 40% dari total cadangan gas terbukti Indonesia dengan perkiraan OGIP sekitar 222 TSCF, dengan 75% recovery gas. Sayangnya, lingkungan gas asam tidak dapat diproduksi secara ekonomis karena memiliki kandungan karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S) yang tinggi, yang bersifat toksik dan korosif.
Cadangan asam X mengandung 32% karbon dioksida (CO2) dan 7072 ppm H2S dengan API gravity sebesar 42 API. Sumber bebas CO2 ini dibawa ke produksi dari satu sumur dengan kedalaman 8400 kaki. Sumur dilakukan perforasi dalam interval terbatas dari kedalaman 7100 hingga 7700 kaki. Lingkungan yang keras menghadirkan banyak tantangan untuk penyelesaian desain. Peralatan unik dan pemilihan material diperlukan .
Studi ini bertujuan untuk menentukan fluida reservoir dan performa produksi serta memprediksi tingkat korosif dari CO2 terlarut dalam gas alam. Dengan simulasi dan prediksi, didapatkan pemilihan material dan peralatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan sour service. Hasilnya, reservoir wet gas lapangan X dapat menghasilkan laju optimum sebesar 19.1063 MMSCFD. Untuk desain komplesi, dibutuhkan Nickel Alloy SM2535 atau SM2242 dikarenakan adanya kerusakan berupa korosi dan pitting. |
---|