WELL DEVIATION EFFECT ON THE POSSIBILITY OF A STUCK PIPE IN ANDESITE MAJORITY LITHOLOGY: A CASE STUDY IN Z GEOTHERMAL FIELD

• Main Author: Solehudin, Muhamad
• Format: Final Project
• Language: Indonesia
• Online Access: https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/56111
• Institution: Institut Teknologi Bandung

Biaya pengeboran biasanya dianggap sebagai salah satu elemen biaya terbesar dalam proyek pengembangan panas bumi. Biaya pengeboran dapat meningkat secara signifikan ketika hari-hari pengeboran diperpanjang karena banyaknya kejadian waktu non-produktif (NPT). Karena target pengeboran panas bumi adalah mencari kehilangan zona sirkulasi di kedalaman reservoir, kemungkinan kejadian pipa terjepit/macet semakin meningkat. Sejumlah publikasi telah melaporkan bahwa kejadian kehilangan sirkulasi yang menyebabkan kejadian pipa macet telah menjadi penyumbang biaya terbesar untuk NPT di banyak proyek pengeboran panas bumi dan semakin menantang pada sumur yang memiliki deviasi tinggi.Walaupun kondisi pipa terjepit tidak bisa diprediksi, deteksi sedari dini dibutuhkan untuk bisa meminimalisasi efek yang ditimbulkan dari pipa terjepit. Penelitian ini menganalisis pengaruh deviasi sumur dan parameter pengeboran lain terhadap kemungkinan terjadinya kejadian pipa terjepit di lapangan panas bumi dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis dilakukan melalui data sumur offset yang terdiri dari data aktivitas dan parameter pengeboran. Lima sumur dianalisis berdasarkan analisa kualitatif dan tiga sumur dilakukan secara kuantitatif untuk menentukan penyebab dari pipa terjepit. Pipa terjepit terjadi pada litologi mayoritas andesit yang memiliki tingkat kekerasan batuan yang tinggi dan berkarakter abrasif. Data aktivitas dan parameter pengeboran mengonfirmasi bahwa penyebab terbesar pipa di lapangan panas bumi Z terjepit adalah mechanical sticking dengan tight hole dan pack-off sebagai penyumbang terbesarnya. Pipa terjepit juga memiliki kemungkinan lebih besar pada sumur yang memiliki inklinasi sumur diatas 22.8 derajat berdasarkan studi kasus ini, sehingga disediakan juga rekomendasi pengeboran panas bumi pada sumur berdeviasi tinggi untuk mencegah atau meminimalisasi kasus yang sama terjadi seperti di lapangan panas bumi Z agar tidak terjadi pembengkakkan biaya pengeboran di masa depan.