TIME SERIES SUCKER ROD PUMP PERFORMANCE EVALUATION AND OPTIMIZATION: A CASE STUDY OF A MATURE FIELD IN SOUTH SUMATRA

Saat ini, lapangan-lapangan minyak tua biasanya sudah berada pada fase pemulihan sekunder atau bahkan tersier. Akan tetapi, masih banyak juga pemulihan primer yang digunakan untuk meningkatkan produksi. Salah satu metode pemulihan primer yang paling efektif, metode pengangkatan buatan, khususnya pom...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Irfani Hasya Fulki, Raden
Format: Final Project
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/56118
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
id id-itb.:56118
spelling id-itb.:561182021-06-21T12:48:48ZTIME SERIES SUCKER ROD PUMP PERFORMANCE EVALUATION AND OPTIMIZATION: A CASE STUDY OF A MATURE FIELD IN SOUTH SUMATRA Irfani Hasya Fulki, Raden Indonesia Final Project pompa angguk, evaluasi, optimisasi, kemampuan pengiriman pompa, kinerja reservoar. INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/56118 Saat ini, lapangan-lapangan minyak tua biasanya sudah berada pada fase pemulihan sekunder atau bahkan tersier. Akan tetapi, masih banyak juga pemulihan primer yang digunakan untuk meningkatkan produksi. Salah satu metode pemulihan primer yang paling efektif, metode pengangkatan buatan, khususnya pompa angguk banyak digunakan di industri. Seiring berjalannya waktu, pompa angguk dapat berada pada kondisi yang tidak cukup efisien untuk mengangkat minyak, hal ini dikarenakan kemampuan pompa sudah tidak sesuai dengan kinerja reservoar. Secara alami, kinerja reservoar akan mengalami penurunan seiring dengan turunnya tekanan reservoar, sehingga reservoar tidak lagi memiliki dukungan untuk mengalir seperti biasanya. Meskipun demikian, beberapa parameter pada pompa angguk dapat diatur agar dapat mencapai kondisi yang optimum, yang sesuai dengan kinerja reservoarnya. Oleh karena itu, evaluasi pada pompa dan reservoar perlu dilakukan secara berkala untuk melihat apakah kondisi sumur berada dalam kondisi yang opmtimal atau tidak. Ketika kondisi pompa sudah tidak sesuai lagi dengan kinerja reservoarnya, optimasi juga harus dilakukan, secara rutin, tentunya. Studi kasus pada penelitian ini dilakukan di lapangan tua, J-Field, di Sumatra Selatan dengan mengamati tiga sumur yaitu J-001, J-042, dan J-194. Setiap kemampuan pompa dan kinerja reservoir pada sumur dievaluasi dan dibuat desain optimasinya. Pada sumur J-001 dan J-042, hanya kinerja sumur saat ini saja yang dievaluasi karena datanya terbatas. Sedangkan untuk sumur J-194, kinerja sumur masa depan juga akan dievaluasi dengan membuat beberapa skenario desain optimasi. Setiap skenario mengusulkan kombinasi antara waktu dan parameter dari pompa angguk, seperti kecepatan pemompaan, panjang langkah, ukuran rod, ukuran plunger, dan ukuran tubing, yang akan dirancang untuk memprediksikan kapan dan parameter pompa angguk apa yang harus diubah atau didesain ulang di masa depan agar pompa selalu berada pada kondisi yang optimum. Skenario-skenario ini dibuat untuk mencari skenario terbaik yang dapat memberikan desain yang paling optimum. Desain yang optimum berarti desain yang membutuhkan daya paling sedikit untuk mengangkat satu barel fluida. Menghasilkan bahwa seharusnya kecepatan pemompaan di Sumur J-001 diubah menjadi 9 dan 5 SPM pada tanggal 18 Januari 2017 dan 28 Februari 2017, di Sumur J-042 seharusnya diubah menjadi 7 SPM pada tanggal 28 Februari 2017, dan di Sumur J-194 seharusnya diubah menjadi 5 dan 4 SPM pada tanggal 26 Oktober 2016 dan 23 Februari 2017 agar kondisi berada dalam kondisi optimumnya pada saat itu. Selanjutnya pada Sumur J-194, skenario C dipilih sebagai skenario terbaik karena memberikan daya terendah yang dibutuhkan untuk mengangkat satu barel fluida. Selain itu, skenario C juga menawarkan upaya optimasi yang paling sedikit untuk dilakukan. text
institution Institut Teknologi Bandung
building Institut Teknologi Bandung Library
continent Asia
country Indonesia
Indonesia
content_provider Institut Teknologi Bandung
collection Digital ITB
language Indonesia
description Saat ini, lapangan-lapangan minyak tua biasanya sudah berada pada fase pemulihan sekunder atau bahkan tersier. Akan tetapi, masih banyak juga pemulihan primer yang digunakan untuk meningkatkan produksi. Salah satu metode pemulihan primer yang paling efektif, metode pengangkatan buatan, khususnya pompa angguk banyak digunakan di industri. Seiring berjalannya waktu, pompa angguk dapat berada pada kondisi yang tidak cukup efisien untuk mengangkat minyak, hal ini dikarenakan kemampuan pompa sudah tidak sesuai dengan kinerja reservoar. Secara alami, kinerja reservoar akan mengalami penurunan seiring dengan turunnya tekanan reservoar, sehingga reservoar tidak lagi memiliki dukungan untuk mengalir seperti biasanya. Meskipun demikian, beberapa parameter pada pompa angguk dapat diatur agar dapat mencapai kondisi yang optimum, yang sesuai dengan kinerja reservoarnya. Oleh karena itu, evaluasi pada pompa dan reservoar perlu dilakukan secara berkala untuk melihat apakah kondisi sumur berada dalam kondisi yang opmtimal atau tidak. Ketika kondisi pompa sudah tidak sesuai lagi dengan kinerja reservoarnya, optimasi juga harus dilakukan, secara rutin, tentunya. Studi kasus pada penelitian ini dilakukan di lapangan tua, J-Field, di Sumatra Selatan dengan mengamati tiga sumur yaitu J-001, J-042, dan J-194. Setiap kemampuan pompa dan kinerja reservoir pada sumur dievaluasi dan dibuat desain optimasinya. Pada sumur J-001 dan J-042, hanya kinerja sumur saat ini saja yang dievaluasi karena datanya terbatas. Sedangkan untuk sumur J-194, kinerja sumur masa depan juga akan dievaluasi dengan membuat beberapa skenario desain optimasi. Setiap skenario mengusulkan kombinasi antara waktu dan parameter dari pompa angguk, seperti kecepatan pemompaan, panjang langkah, ukuran rod, ukuran plunger, dan ukuran tubing, yang akan dirancang untuk memprediksikan kapan dan parameter pompa angguk apa yang harus diubah atau didesain ulang di masa depan agar pompa selalu berada pada kondisi yang optimum. Skenario-skenario ini dibuat untuk mencari skenario terbaik yang dapat memberikan desain yang paling optimum. Desain yang optimum berarti desain yang membutuhkan daya paling sedikit untuk mengangkat satu barel fluida. Menghasilkan bahwa seharusnya kecepatan pemompaan di Sumur J-001 diubah menjadi 9 dan 5 SPM pada tanggal 18 Januari 2017 dan 28 Februari 2017, di Sumur J-042 seharusnya diubah menjadi 7 SPM pada tanggal 28 Februari 2017, dan di Sumur J-194 seharusnya diubah menjadi 5 dan 4 SPM pada tanggal 26 Oktober 2016 dan 23 Februari 2017 agar kondisi berada dalam kondisi optimumnya pada saat itu. Selanjutnya pada Sumur J-194, skenario C dipilih sebagai skenario terbaik karena memberikan daya terendah yang dibutuhkan untuk mengangkat satu barel fluida. Selain itu, skenario C juga menawarkan upaya optimasi yang paling sedikit untuk dilakukan.
format Final Project
author Irfani Hasya Fulki, Raden
spellingShingle Irfani Hasya Fulki, Raden
TIME SERIES SUCKER ROD PUMP PERFORMANCE EVALUATION AND OPTIMIZATION: A CASE STUDY OF A MATURE FIELD IN SOUTH SUMATRA
author_facet Irfani Hasya Fulki, Raden
author_sort Irfani Hasya Fulki, Raden
title TIME SERIES SUCKER ROD PUMP PERFORMANCE EVALUATION AND OPTIMIZATION: A CASE STUDY OF A MATURE FIELD IN SOUTH SUMATRA
title_short TIME SERIES SUCKER ROD PUMP PERFORMANCE EVALUATION AND OPTIMIZATION: A CASE STUDY OF A MATURE FIELD IN SOUTH SUMATRA
title_full TIME SERIES SUCKER ROD PUMP PERFORMANCE EVALUATION AND OPTIMIZATION: A CASE STUDY OF A MATURE FIELD IN SOUTH SUMATRA
title_fullStr TIME SERIES SUCKER ROD PUMP PERFORMANCE EVALUATION AND OPTIMIZATION: A CASE STUDY OF A MATURE FIELD IN SOUTH SUMATRA
title_full_unstemmed TIME SERIES SUCKER ROD PUMP PERFORMANCE EVALUATION AND OPTIMIZATION: A CASE STUDY OF A MATURE FIELD IN SOUTH SUMATRA
title_sort time series sucker rod pump performance evaluation and optimization: a case study of a mature field in south sumatra
url https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/56118
_version_ 1822002266806157312