PEMODELAN SPASIAL PENGARUH KEGIATAN INDUSTRI MIGAS TERHADAP HARGA LAHAN DI KABUPATEN BOJONEGORO (STUDI KASUS: KECAMATAN GAYAM)
Dinamika perubahan penggunaan lahan secara otomatis mengimplikasikan perubahan yang terjadi, baik dalam interaksi manusia dengan sesamanya maupun dengan lingkungan sekitarnya. Fakta ini berimplikasi juga terhadap pemanfaatan sumber daya yang ada di suatu wilayah. Kecamatan Gayam, sebagai kecamata...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/56495 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Dinamika perubahan penggunaan lahan secara otomatis mengimplikasikan
perubahan yang terjadi, baik dalam interaksi manusia dengan sesamanya maupun
dengan lingkungan sekitarnya. Fakta ini berimplikasi juga terhadap pemanfaatan
sumber daya yang ada di suatu wilayah. Kecamatan Gayam, sebagai kecamatan hasil
pemekaran pada tahun 2013 berhasil menjadi kecamatan dengan tingkat perubahan
perekonomian yang cukup tinggi karena dibantu dengan adanya wilayah pengeboran
migas yang beroperasi di hampir seluruh desa di Kecamatan Gayam. Dampak dari
pembangunan industri migas di sekitar kawasan operasi pengeboran migas ini sangat
berlangsung secara signifikan. Dengan diiringi dampak di kawasan tersebut, maka
terdapat indikasi perubahan harga lahan pada kawasan permukiman tersebut. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kontribusi atau pengaruh adanya
industri migas dengan perubahan harga lahan di wilayah operasi pengeboran migas
Bojonegoro. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara
untuk data primer dan pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengajukan
permintaan data ke instansi terkait. Dengan pendekatan kuantitatif yang secara umum
digunakan dan analisis statistik deskriptif, analisis spasial, serta analisis dengan
pemodelan spasial statistik dilakukan untuk mendapatkan model dalam melihat
dampak pembangunan kegiatan insudtri terhadap harga lahan. Dari hasil analisis
yang dilakukan, Model Spatial Lag Regression dapat menjelaskan keseluruhan model
hingga 89,21% atau sekitar 10,79% sisanya dapat dijelaskan dengan variabel lain
untuk ditambahkan ke dalam model. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
model Spatial Lag Model memberikan nilai terbaik dalam menjelaskan model dari
pada kedua model lainnya sehingga pada akhirnya pemodelan inilah yang dipilih
sebagai pemodelan dampak industri migas terhadap harga lahan di Kecamatan
Gayam, Bojonegoro. Akan tetapi, dalam pemodelan terbaik yang dipilih, masih
terdapat indikasi adanya variabel bias, yaitu pada variabel kawasan non terbangun,
jumlah fasilitas, dan polusi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan secara umum, dalam
pemodelan ini tidak ditemukan dampak atau pengaruh atau bukti yang meyakinkan
bahwa aktivitas pengeboran migas berdampak pada perubahan harga lahan pada
skala lingkungan (RT). |
---|