DENTIFIKASI KARAKTERISTIK STAKEHOLDERS DALAM PENGELOLAAN KLASTER INDUSTRI GENTING DI KECAMATAN JATIWANGI, KABUPATEN MAJALENGKA
Klaster industri genting di Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka merupakan klaster ekonomi yang terbentuk secara alami dan memiliki nilai sejarah yang tinggi sehingga dijadikan sebagai identitas wilayah Kabupaten Majalengka. Komoditas genting terus berkembang menjadi produk massal unggulan b...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/56576 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Klaster industri genting di Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka
merupakan klaster ekonomi yang terbentuk secara alami dan memiliki nilai sejarah
yang tinggi sehingga dijadikan sebagai identitas wilayah Kabupaten Majalengka.
Komoditas genting terus berkembang menjadi produk massal unggulan berorientasi
ekspor yang dapat menyejahterakan masyarakat Jatiwangi dan sekitarnya. Namun,
produksi dan jumlah industri di klaster industri genting Jatiwangi terus mengalami
penurunan yang signifikan selama 30 tahun terakhir akibat keterbatasan bahan
baku, keterbatasan tenaga kerja, persaingan pasar, dan berkembangnya industri
baru di Kabupaten Majalengka, sehingga terindikasi membuat pengelolaan industri
genting menjadi isu kontroversial di antara aktor-aktor yang terlibat di dalamnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik stakeholders melalui
tingkat pengetahuan, kekuatan, kepentingan, dan pengaruhnya dalam pengelolaan
klaster industri genting di Kecamatan Jatiwangi. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara semiterstruktur dan tinjauan literatur, dengan metode
analisis berupa analisis matriks stakeholders dan analisis deskriptif kualitatif.
Tingkat pengetahuan stakeholders mengenai kebijakan pengelolaan klaster industri
genting secara umum tinggi, namun masih belum terbentuk kesepahaman mengenai
konsep rencana KSK Kota Terakota Jatiwangi sebagai kebijakan utama dalam
pengelolaan klaster industri genting di Kecamatan Jatiwangi. Tingkat kekuatan
stakeholders yang direpresentasikan oleh ketersediaan sumber daya, kemampuan
memobilisasi sumber daya, dan authority power secara umum tinggi. Namun, hanya
sebagian kecil stakeholders yang memiliki kemauan untuk menginisiasi, membuat
forum, dan/atau memimpin aksi yang dapat mengaktualisasikan keberpihakannya
terhadap pengelolaan klaster industri genting. Terbentuk dua aliansi stakeholders
berdasarkan keberpihakannya terhadap pengelolaan klaster industri genting, yaitu
aliansi pendukung dan penentang. Oleh karena itu, tingkat pengaruh stakeholders
terhadap pengelolaan klaster industri genting yang direpresentasikan oleh tingkat
pengetahuan, kekuatan, dan kepentingan, bersifat beragam dan spesifik sesuai
dengan karakteristik masing-masing stakeholders. Berdasarkan hasil tersebut,
dirumuskan rekomendasi pendekatan untuk menguatkan keterlibatan stakeholders
dalam pengelolaan klaster industri genting di Kecamatan Jatiwangi, di antaranya
peningkatan kesadaran dan promosi pemakaian produk; institusi, kemitraan, dan
permodalan; legalisasi dan kebijakan; serta pengembangan pengetahuan, riset, dan
inovasi. Rekomendasi pendekatan tersebut diimplementasikan oleh kolaborasi
Pentahelix yang terdiri dari pemerintah, pengusaha, asosiasi/komunitas, akademisi,
dan media. |
---|