PERBANDINGAN ANALISIS STABILITAS GERAK BERJALAN MENGGUNAKAN METODE LYAPUNOV EXPONENT DAN RECURRENCE QUANTIFICATION ANALYSIS

Dalam beberapa tahun terakhir, stabilitas gerak berjalan dianalisis melalui beberapa metode pada berbagai jenis sinyal yang terkait dengan sifat perulangan gerakan ini. Metode analisis stabilitas gerak berjalan menghasilkan beberapa parameter kuantifikasi untuk menyatakan sifat perulangan gerakan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Faisal Afif, Daffa
Format: Final Project
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/57124
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Dalam beberapa tahun terakhir, stabilitas gerak berjalan dianalisis melalui beberapa metode pada berbagai jenis sinyal yang terkait dengan sifat perulangan gerakan ini. Metode analisis stabilitas gerak berjalan menghasilkan beberapa parameter kuantifikasi untuk menyatakan sifat perulangan gerakan ini. Berdasarkan beberapa penelitian terbaru, metode yang paling banyak digunakan untuk mengukur gerak berjalan adalah Lyapunov Exponent (LE) dan Recurrence Quantification Analysis (RQA). Dalam penelitian ini, perbandingan metode tersebut dievaluasi dengan variasi kecepatan untuk mendapatkan parameter kuantifikasi yang paling andal untuk analisis stabilitas gerak berjalan. Sebelas subjek berusia 22 ± 0,85 tahun dengan BMI 21,76 ± 2,06 kg/m2 direkam oleh sistem 3D optical motion capture menggunakan empat kamera aksi sebagai peralatan akuisisi data. Untuk menguji pengaruh variasi kecepatan berjalan, subjek kemudian berjalan di atas treadmill dengan kecepatan 70%, 100%, dan 130% dari kecepatan jalan alaminya. Data gerak berjalan yang digunakan dalam penelitian ini adalah posisi sudut dan percepatan sudut sendi. Kedua metode tersebut menggunakan 5 embedding dimension dan 10% siklus sebagai time delay. Parameter yang dievaluasi adalah short Lyapunov Exponent (sLE) dan long Lyapunov Exponent (lLE) pada metode LE, dan Recurrence Rate (RR) dan Determinism (DET) pada metode RQA. Penelitian ini menunjukkan bahwa parameter yang paling andal untuk menganalisis stabilitas gerak berjalan adalah sLE dan DET pada sendi lutut sebagai objek analisis. Saat kecepatan berjalan ditingkatkan, sLE menunjukkan bahwa subjek cenderung memiliki risiko jatuh yang lebih rendah dan DET menunjukkan bahwa subjek berjalan lebih stabil.