INVESTIGASI DAN DESAIN OPTIMISASI PARAMETER YANG MEMPENGARUHI PERFORMA METODE INJEKSI WATER-ALTERNATING-GAS PADA STRUKTUR "B" DARI LAPANGAN "S"

• Main Author: Achmad Farly, Mirza
• Format: Final Project
• Language: Indonesia
• Subjects: Pertambangan dan operasi berkaitan
• Online Access: https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/57851
• Institution: Institut Teknologi Bandung

Dengan meningkatnya permintaan produksi minyak di Indonesia, berbagai macam strategi digunakan untuk dapat memenuhi target yang direncanakan. Dengan kondisi sebagian besar lapangan yang berada di Indonesia tergolong sebagai lapangan tua dan sudah memasuki tahap penurunan produksi, salah satu strategi yang paling menjanjikan adalah untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan terhadap Enhanced Oil Recovery atau EOR. Salah satu metode EOR yang paling sering digunakan adalah metode injeksi gas. Injeksi gas dapat digunakan untuk menjangkau zona yang tidak tersapu, melakukan kontak dan meningkatkan kemampuan aliran terhadap minyak yang tersisa di dalam reservoir. Penelitian ini berfokus untuk meningkatkan produksi minyak pada struktur “B” dari lapangan “S” yang berlokasi di Sumatera Selatan, Indonesia yang sudah memasuki tahap penurunan produksi. Sejumlah gas hidrokarbon terproduksi secara berlanjut pada lapangan ini dan hingga saat ini masih digunakan sebagai flare. Peningkatan dari perolehan minyak dengan menggunakan injeksi gas akan diinvestigasi lebih lanjut untuk dapat memanfaatkan persediaan ini. Akan tetapi, terdapat beberapa masalah yang dapat disebabkan dengan menginjeksikan gas secara kontinu. Maka dari itu, injeksi gas ini diajukan untuk dapat diaplikasikan secara bergantian dengan air untuk dapat meningkatkan efisiensi penyapuannya. Teknnik ini biasa dikenal sebagai metode injeksi Water-Alternating-Gas atau injeksi WAG, yang mana menggabungkan efek dari kedua fluida tersebut terhadap reservoir. Terdapat tiga parameter utama yang mempengaruhi performa metode ini, yaitu laju injeksi gas, WAG ratio, dan banyaknya siklus. Penelitian sensitivitas akan dilakukan dengan menggunakan CMG GEMTM untuk menentukan nilai optimum dari masing-masing parameter yang menghasilkan perolehan minyak tertinggi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode injeksi dengan menggunakan WAG menghasilnya perolehan minyak yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode injeksi air kontinu maupun metode injeksi gas kontinu. Hasil temuan dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa metode injeksi dengan menggunakan gas hidrokarbon sebagai fluida injeksinya menghasilkan perolehan minyak yang lebih tinggi dibandingkan terhadap metode dengan menggunakan fluida injeksi CO2. Dengan menggunakan hasil tersebut, optimisasi untuk setiap parameternya kemudian disimulasikan dan ditemukan bahwa skenario paling optimum untuk dapat diimplementasikan pada struktur “B” dari lapangan “S”adalah dengan menggunakan metode injeksi water-alternating-gas dengan injeksi air sebesar 2500 BPD dan injeksi gas sebesar 0.25 MMSCFD dengan menerapkan skema 1:2 WAG ratio dan 8 jumlah siklus.