STUDI PERENCANAAN TWIN WELL SEBAGAI ALTERNATIF SOLUSI PADA KERUSAKAN FORMASI
Perencanaan sumur yang komprehensif sangat penting dalam mencapai keberhasilan operasi pemboran yang aman, ekonomis, dan bermanfaat, sehingga dapat dikatakan sebagai aspek yang paling ketat dari teknik pemboran. Dari ketiga tujuan yang telah disebutkan sebelumnya, bermanfaat diartikan sebagai formas...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/58560 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
id |
id-itb.:58560 |
---|---|
spelling |
id-itb.:585602021-09-03T14:46:52ZSTUDI PERENCANAAN TWIN WELL SEBAGAI ALTERNATIF SOLUSI PADA KERUSAKAN FORMASI Hasudungan, Randy Pertambangan dan operasi berkaitan Indonesia Final Project perencanaan sumur, kerusakan formasi, twin well INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/58560 Perencanaan sumur yang komprehensif sangat penting dalam mencapai keberhasilan operasi pemboran yang aman, ekonomis, dan bermanfaat, sehingga dapat dikatakan sebagai aspek yang paling ketat dari teknik pemboran. Dari ketiga tujuan yang telah disebutkan sebelumnya, bermanfaat diartikan sebagai formasi produktif yang kerusakannya dapat diperbaiki (N.J. Adams, 1985). Hal ini lah yang membuat pemilihan fluida pemboran menjadi salah satu topik penting dari berbagai aspek dalam perencanaan sumur. Dari berbagai macam aditif yang digunakan dalam pemilihan fluida pemboran, barit (BaSO4) merupakan jenis pemberat yang umum digunakan karena harganya yang murah dan kemurniannya yang tinggi. Penggunaan barit pada lumpur pemboran berperan untuk meningkatkan densitas lumpur sehingga dapat mengontrol tekanan hidrostatiknya. Karena manfaatnya tersebut, barit biasanya digunakan untuk mengatasi kick dimana perencanaan sumur yang tepat harus dilakukan agar dapat menentukan jumlah barit yang cukup untuk meminimalkan invasi padatan yang nantinya dapat menyebabkan kerusakan formasi yang dikenal sebagai skin. Dalam prakteknya, keberadaan skin dapat ditangani dengan melakukan stimulasi, baik berupa pengasaman maupun perekahan hidrolik. Akan tetapi pada kasus skin yang sangat besar, stimulasi dianggap kurang efektif sehingga dapat diterapkan metode lain seperti twin well, sidetracking, dan multilateral well yang tentunya harus ditepertimbangkan sisi keteknikan dan keekonomiannya. Studi ini menyajikan salah satu metode lain yaitu dengan mengadopsi konsep perencanaan twin well, dimana pemboran sumur baru dilakukan untuk menghidari daerah skin dari sumur sebelumnya. Hasil dari studi yang dilakukan adalah indentifikasi dan analisis operasi pengeboran sebelumnya yang menyebabkan terjadinya formasi dengan skin yang sangat besar dan desain twin well yang tepat beserta perkiraan keekonomiannya sebagai alternatif solusi untuk mengatasi masalah tersebut. text |
institution |
Institut Teknologi Bandung |
building |
Institut Teknologi Bandung Library |
continent |
Asia |
country |
Indonesia Indonesia |
content_provider |
Institut Teknologi Bandung |
collection |
Digital ITB |
language |
Indonesia |
topic |
Pertambangan dan operasi berkaitan |
spellingShingle |
Pertambangan dan operasi berkaitan Hasudungan, Randy STUDI PERENCANAAN TWIN WELL SEBAGAI ALTERNATIF SOLUSI PADA KERUSAKAN FORMASI |
description |
Perencanaan sumur yang komprehensif sangat penting dalam mencapai keberhasilan operasi pemboran yang aman, ekonomis, dan bermanfaat, sehingga dapat dikatakan sebagai aspek yang paling ketat dari teknik pemboran. Dari ketiga tujuan yang telah disebutkan sebelumnya, bermanfaat diartikan sebagai formasi produktif yang kerusakannya dapat diperbaiki (N.J. Adams, 1985). Hal ini lah yang membuat pemilihan fluida pemboran menjadi salah satu topik penting dari berbagai aspek dalam perencanaan sumur.
Dari berbagai macam aditif yang digunakan dalam pemilihan fluida pemboran, barit (BaSO4) merupakan jenis pemberat yang umum digunakan karena harganya yang murah dan kemurniannya yang tinggi. Penggunaan barit pada lumpur pemboran berperan untuk meningkatkan densitas lumpur sehingga dapat mengontrol tekanan hidrostatiknya. Karena manfaatnya tersebut, barit biasanya digunakan untuk mengatasi kick dimana perencanaan sumur yang tepat harus dilakukan agar dapat menentukan jumlah barit yang cukup untuk meminimalkan invasi padatan yang nantinya dapat menyebabkan kerusakan formasi yang dikenal sebagai skin. Dalam prakteknya, keberadaan skin dapat ditangani dengan melakukan stimulasi, baik berupa pengasaman maupun perekahan hidrolik. Akan tetapi pada kasus skin yang sangat besar, stimulasi dianggap kurang efektif sehingga dapat diterapkan metode lain seperti twin well, sidetracking, dan multilateral well yang tentunya harus ditepertimbangkan sisi keteknikan dan keekonomiannya.
Studi ini menyajikan salah satu metode lain yaitu dengan mengadopsi konsep perencanaan twin well, dimana pemboran sumur baru dilakukan untuk menghidari daerah skin dari sumur sebelumnya. Hasil dari studi yang dilakukan adalah indentifikasi dan analisis operasi pengeboran sebelumnya yang menyebabkan terjadinya formasi dengan skin yang sangat besar dan desain twin well yang tepat beserta perkiraan keekonomiannya sebagai alternatif solusi untuk mengatasi masalah tersebut. |
format |
Final Project |
author |
Hasudungan, Randy |
author_facet |
Hasudungan, Randy |
author_sort |
Hasudungan, Randy |
title |
STUDI PERENCANAAN TWIN WELL SEBAGAI ALTERNATIF SOLUSI PADA KERUSAKAN FORMASI |
title_short |
STUDI PERENCANAAN TWIN WELL SEBAGAI ALTERNATIF SOLUSI PADA KERUSAKAN FORMASI |
title_full |
STUDI PERENCANAAN TWIN WELL SEBAGAI ALTERNATIF SOLUSI PADA KERUSAKAN FORMASI |
title_fullStr |
STUDI PERENCANAAN TWIN WELL SEBAGAI ALTERNATIF SOLUSI PADA KERUSAKAN FORMASI |
title_full_unstemmed |
STUDI PERENCANAAN TWIN WELL SEBAGAI ALTERNATIF SOLUSI PADA KERUSAKAN FORMASI |
title_sort |
studi perencanaan twin well sebagai alternatif solusi pada kerusakan formasi |
url |
https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/58560 |
_version_ |
1822002976614514688 |