DESIGN EVALUATION OF CO2 INJECTION METHODS FOR âBâ STRUCTURE âSâ FIELD: HUFF-N-PUFF, CONTINUOUS, AND WATER-ALTERNATING
Penerapan Enhanced Oil Recovery (EOR) mendapat perhatian yang signifikan karena memiliki potensi penambahan minyak dalam jumlah yang sangat besar. Salah satu metode EOR yang paling populer adalah injeksi CO2. Teknologi ini telah berhasil beberap proyek baik dalam kondisi bercampur atau tidak bercamp...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/61874 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Penerapan Enhanced Oil Recovery (EOR) mendapat perhatian yang signifikan karena memiliki potensi penambahan minyak dalam jumlah yang sangat besar. Salah satu metode EOR yang paling populer adalah injeksi CO2. Teknologi ini telah berhasil beberap proyek baik dalam kondisi bercampur atau tidak bercampur. Namun, pemilihan metode injeksi yang paling cocok untuk diterapkan pada aplikasi lapangan tertentu merupakan tantangan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode injeksi optimum: huff-n-puff, continuous gas injection, dan WAG berdasarkan perolehan minyak maksimumnya serta mengevaluasi beberapa kriteria metode injeksi CO2 untuk Struktur “B” Lapangan “S”.
Pada penelitian ini akan disimulasikan beberapa metode injeksi antara lain huff-n-puff, continuous gas injection, dan WAG pada Struktur “B” Lapangan “S” yang memiliki water drive yang kuat, reservoir yang terhubung tinggi, interferensi antar sumur yang tinggi, dan temperatur yang tinggi. Injeksi akan dilakukan dalam kondisi tidak tercampur karena minimum miscibility pressure (MMP) lebih tinggi dari tekanan reservoir. Simulasi reservoir dan perkiraan produksi dilakukan dengan menggunakan simulator CMG GEM berdasarkan komposisi fluida yang dihasilkan pada CMG WINPROP. Injeksi huff-n-puff akan dilakukan dengan menginjeksi CO2 selama 40 hari, dengan lama perendaman 14 hari, masa produksi 3 tahun, dan jumlah siklus 3 kali. Injeksi gas kontinu akan dilakukan selama 11 tahun, mulai 1 Januari 2024 hingga 1 Januari 2035, dan akan dilakukan parameter sensitivitas untuk laju injeksinya. Water alternating gas (WAG) akan dilakukan selama 11 tahun, dimulai dari 1 Januari 2024 hingga dengan 1 Januari 2035, dan akan dilakukan parameter sensitivitas untuk rasio WAG dan siklus WAG.
Berdasarkan evaluasi screening criteria, Struktur “B” Lapangan “S” dinyatakan kompatibel dengan injeksi CO2 dalam kondisi tidak tercampur. Screening criteria lebih lanjut pada metode injeksi menyatakan bahwa metode injeksi yang baik adalah injeksi gas kontinu dan injeksi water alternating gas. Sementara huff-n-puff dinyatakan kurang baik, skor dari screening criteria menunjukkan dibutuhkannya penyelidikan lebih lanjut. Hasil simulasi menunjukkan bahwa metode injeksi WAG terbukti merupakan metode injeksi EOR yang optimal pada Struktur “B” Lapangan “S” dengan tambahan recovery factor sebesar 5.26% dari basecase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa huff-n-puff terbukti tidak layak diterapkan untuk Struktur “B” Lapangan “S” dengan penurunan recovery factor sebesar 0.62% dari basecase. Injeksi gas terus menerus mencapai peningkatan pada oil recovery factor sebesar 0.01% dari basecase. Metode injeksi gas kontinu tidak efisien untuk diterapkan pada Struktur “B” Lapangan “S” karena peningkatan perolehan minyaknya yang rendah. |
---|