REVIEW ON WOUND-HEALING ACTIVITIES OF MADECASSOSIDE ISOLATED FROM CENTELLA ASIATICA AS TOPICAL FORMULATIONS

C. asiatica adalah herba perennial yang biasa ditemukan di area tropik dan telah banyak digunakan untuk mengobati kondisi seperti kusta, histeria dan epilepsi dan diketahui juga untuk memiliki efek diuretik, antipiretik, antibakteri dan antikanker. C. asiatica juga telah terbukti dapat mengobati...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Aisyah Auliani, Nuril
Format: Final Project
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/61964
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:C. asiatica adalah herba perennial yang biasa ditemukan di area tropik dan telah banyak digunakan untuk mengobati kondisi seperti kusta, histeria dan epilepsi dan diketahui juga untuk memiliki efek diuretik, antipiretik, antibakteri dan antikanker. C. asiatica juga telah terbukti dapat mengobati masalah dermatologis seperti mengobati luka bakar atau luka insisi dan eksisi. Ekstrak C. asiatica telah dilaporkan untuk mengandung triterpenoid seperti asiatikosida, madekasosida, asam asiatik dan asam madekasida dimana komponen-komponen ini juga dikenal paling bermanfaat secara medis. Dalam tinjauan pustaka ini, artikel penelitian yang berkaitan dengan penggunaan topikal C. asiatica untuk penyembuhan luka serta artikel penelitian mengenai efek madekasosida untuk penyembuhan luka ditinjau. Kata kunci yang digunakan untuk mencari artikel antara lain ‘Centella’, ‘madecassoside’, ‘wound’ dan ‘topical’ sehingga semuanya digunakan dalam kombinasi bersama dan hasilnya termasuk artikel dalam tahun publikasi 2006 hingga 2021 menggunakan search engines seperti from Google Scholar, ScienceDirect, Hindawi dan Semantic scholar. Ini tidak termasuk literatur yang berfokus pada non-topikal, non-C. asiatica dan topik penyembuhan non-luka. Sedangkan informasi tambahan lainnya mengenai topik utama dicari sesuai dengan topik dan tetap ditetapkan antara tahun 2006 hingga 2021 namun literatur tertentu di luar rentang waktu tetapi dengan informasi yang lebih jelas juga dipertimbangkan. Beberapa penelitian ilmiah telah menunjukkan efek positif dari madekasosida yang dioleskan pada luka bakar serta luka insisi atau eksisi, umumnya melalui peningkatan angiogenesis serta epitelisasi selama proses penyembuhan luka . Namun, sebagian besar artikel ilmiah yang merinci efek ekstrak C. asiatica serta ekstrak yang sudah dibuat menjadi formulasi topikal memberikan informasi bahwa efek juga disebabkan oleh asiatikosida sehingga sulit untuk menentukan efek madekakosida saja. Selain itu, karena madekasosida juga sangat dekat polaritasnya dengan asiatikosida, umumnya akan membutuhkan usaha untuk memisahkannya . Kesimpulannya, madekasosida terbukti bermanfaat untuk aktivitas penyembuhan luka, ditunjukkan dengan aplikasi topikal itu hanya sebagai ekstrak sendiri, atau diformulasikan ke dalam krim, semprotan atau hidrogel; namun, tentu perlu dilakukan lebih banyak penelitian untuk menganalisis apakah efek penyembuhan luka dari madekasosida itu sendiri lebih baik daripada asiatikosida dan aglikon-aglikonnya dan untuk saat ini, kombinasi madekasosida dan centellosida lainnya mungkin lebih layak untuk membantu penyembuhan luka.