PEMODELAN DATA GAYABERAT UNTUK MENGIDENTIFIKASI POTENSI PANAS BUMI DAERAH GUNUNG LAWU, KARANGANYAR, JAWA TENGAH DAN MAGETAN, JAWA TIMUR

Indonesia terletak di sepanjang busur kepulauan yang menyebabkan munculnya rangkaian gunung api di sepanjang busur tersebut sehingga Indonesia memiliki potensi energi panas bumi yang sangat tinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan eksplorasi geofisika untuk memahami aktivitas panas bumi serta kon...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Abdullah, Alexander
Format: Final Project
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/63324
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Indonesia terletak di sepanjang busur kepulauan yang menyebabkan munculnya rangkaian gunung api di sepanjang busur tersebut sehingga Indonesia memiliki potensi energi panas bumi yang sangat tinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan eksplorasi geofisika untuk memahami aktivitas panas bumi serta kondisi geologi di bawah permukaan. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode gayaberat. Daerah yang menjadi objek penelitian adalah Lapangan Panas Bumi Gunung Lawu yang terletak di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan sistem panas bumi yang berkembang di Lapangan Panas Bumi Gunung Lawu. Dalam penelitian ini digunakan data hasil survei yang dilakukan oleh Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas bumi, PSDMBP (2009). Dari data tersebut ditentukan Complete Bouguer Anomaly (CBA) yang selanjutnya diplot menjadi peta CBA dengan rentang nilai anomali 128 sampai 172 mGal. Peta CBA menunjukkan adanya anomali tinggi di bagian barat yang berarah utara-selatan daerah penelitian dan merendah di bagian timur dan barat laut dengan pola lineasi anomali Bouguer memperlihatkan arah utara-selatan dan pola degradasi nilai yang kuat dari barat ke timur. Pemisahan anomali Bouguer regional dan residual dilakukan menggunakan metode polinomial orde dua dan metode moving average. Peta anomali residual hasil metode moving average menunjukkan adanya anomali tinggi di kaki barat Gunung Lawu bertepatan dengan batuan vulkanik produk Gunung Lawu Muda. Pada pemodelan kedepan 2,5 dimensi digunakan nilai Bouguer background density sebesar 2,62 g/cm3. Hasil dari model kontras densitas 2,5 dimensi memperlihatkan adanya delapan lapisan batuan, Intrusi Tawangmangu di sebelah barat daya, dan Intrusi Magma di sebelah timur laut yang menjadi sumber panas pada sistem panas bumi Gunung Lawu. Lapisan Reservoir nya merupakan Satuan Batuan Vulkanik Gunung Jabolarangan dan Satuan Batulempung, sedangkan Fluida pada sistem panas bumi ini adalah air meteroik yang mengalir melalui sesar yang berada di sekitar kawah Gunung Lawu.