ENCAPSULATION OF SALBUTAMOL SULPHATE IN NANOPARTICLES AND ITS CHARACTERIZATION
Salbutamol Sulphate (SS) merupakan agonis 0-2-adrenergik yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit asma. SS memiliki situs spesifik absorpsi yang unik di perut dan pada bagian atas usus halus. Hal ini dapat dikarenakan lapisan mukus yang anionik dapat berinteraksi dengan SS yang kationik. SS memili...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/64346 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Salbutamol Sulphate (SS) merupakan agonis 0-2-adrenergik yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit asma. SS memiliki situs spesifik absorpsi yang unik di perut dan pada bagian atas usus halus. Hal ini dapat dikarenakan lapisan mukus yang anionik dapat berinteraksi dengan SS yang kationik. SS memiliki bioavailabilitas yang relatif rendah sekitar —40%, hal ini dikarenakan SS mengalami sulfonasi pada dinding usus dan dapat terdegradasi di kolon. Peningkatan luas permukaan dan waktu kontak dapat menin&lkan waktu absopsi dari SS. Pengembangan SS menjadi ukuran nano partikel dapat memperpanjang waktu eliminasi SS dari perut. Dalam penelitian ini digunakan SS nanopartikel menggunakan polimer mukoadhesif spesifik di lambung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan fonnulasi nanopartikel menggunakan Chitosan (CS) yang kationik dengan penambahan polirner non-ionik dan anionik untuk pembuatan nanopartikel SS yang kationik, sehingga dapat diabsorpsi dan berinteraksi dengan lapisan mukus yang anionik. Pengembangan nanopartikel SS gastro retentive dilakukan menggunakan dua metode. Metode pertaina adalah pembuatan gelasi ionotropik antara CS dan Sodium Tripolyphosphate (STPP) dengan penambahan Polietilen Oksida (PEO) dan Polyvinyl Alcohol (PVA). Metode kedua adalah pembuatan kompleks polielektrolit antara CS dan Polyacrylic Acid (PAA). Evaluasi yang dilakukan meliputi ukuran partikel, zeta potential, indeks polidispersi, efisiensi penjeratan clan pelepasan obat secara in-vitro. Nanopartikel yang dihasilkan dari metode gelasi ionotropik didapatkan hasil dengan ukuran partikel 171.1-294.4 mn, indeks polidispersitas 0.174-0.258 , zeta potential +20.51-+37.96 dan efisiensi penjeratan 30.71%- 61.51%. Nanopartikel yang dihasilkan dari metode pembuatan kompleks polielektrolit didapatkan hasil dengan ukuran partikel 221.3-320.1 nm, indeks polidispersitas 0.189-0.379, zeta potential +20.31-+38.33 dan efisiensi penjeratan 18.41%-66.71%. Pelepasan obat secara in-vitro dalam rentang waktu 12 jam menggunakan metode gelasi ionotropik adalah 30.05%¬93.98% dan dengan metode kompleks polielektrolit adalah 69.51%-90.34%. Nanopartikel SS menggunakan polimer mukoadhesif spesifik lambung berhasil dikembangkan. Fonnulasi paling baik adalah F10 dengan menggunakan kombinasi kitosan-asarn poliakrilik dengan ukuran partikel 221.3nin, indeks polidispersitas 0.189, zeta potential +20.96, efisiensi penjeratan 66.71% dan telah memenuhi semua persyaratan pelepasan obat. |
---|