PENGEMBANGAN SISTEM POSISI BERBASIS SENSOR VISION UNTUK PENERBANGAN MIKRO-UAV DI DALAM RUANGAN
Sistem penentuan posisi adalah salah satu bagian terpenting untuk mengembangkan kendaraan yang dapat berjalan secara otonom penuh. Pada umumnya, setiap Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau drone, khususnya multirotor, menggunakan sistem Global Navigation Satellite System (GNSS) yang digabungkan den...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/64383 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Sistem penentuan posisi adalah salah satu bagian terpenting untuk mengembangkan kendaraan
yang dapat berjalan secara otonom penuh. Pada umumnya, setiap Unmanned Aerial Vehicle
(UAV) atau drone, khususnya multirotor, menggunakan sistem Global Navigation Satellite
System (GNSS) yang digabungkan dengan sensor inersia sebagai sistem penentuan posisi
utama. Sensor inersia memiliki masalah drifting dan hanya dapat menyediakan navigasi jangka
pendek; sehingga, sensor inersia ini perlu dikoreksi oleh sistem penentuan posisi absolut seperti
GNSS. Di dalam ruangan, sistem penentuan posisi GNSS tidak dapat diandalkan karena sinyal
akan rentan terhadap multipath error dan degradasi sinyal karena terhalang dan dipantulkan
oleh dinding. Sistem alternatif dari penentuan posisi dalam ruangan diperlukan untuk
mengembangkan sistem navigasi multirotor di dalam ruangan.
Dalam penelitian ini, sistem penentuan posisi dikembangkan dengan menggunakan sistem
kamera stereo berbasis video motion capture untuk mengestimasi posisi mikro-multirotor di
dalam ruangan. Sistem ini terdiri dari dua kamera digital identik yang dipisahkan oleh sebuah
jarak, baseline, dan mampu mengambil gambar secara serentak. Kemudian gambar tersebut
akan disegmentasi untuk mengestimasi posisi pusat dari benda yang diinginkan dengan
menggunakan segmenatasi warna dan posisi benda diestimasi dari triangulasi dari pusat titik
benda.
Sistem diuji dengan berbagai macam objek, mulai dari citra digital, sebuah pendulum, dan
mikro-quadrotor. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sistem kamera stereo memiliki
presisi yang tinggi dan mampy menghasilkan data posisi yang dapat digunakan untuk data
navigasi. Performa dari sistem kamera stereo akan dibagi menjadi tiga kategori bedasrakan
presisi sistem dimana bergantung pada kecepatan dan kedalaman dari benda. Saat diuji pada
perangkat pecobaan, mikro-quadrotor, data posisi hasil memiliki noise dengan frequensi tinggi.
Keluaran dari sistem dapat difilter menggunakan filter moving average dan model filter Kalman
untuk mengurangi noise pada sistem kamera stereo. |
---|