THE ANTIHYPERLIPIDEMIC EFFECT OF ETHANOLIC EXTRACT OF MORINGA OLEIFERA LAMK. LEAVES ON MALE WISTAR RATS
Hiperlipidemia adalah kondisi peningkatan jumlah lemak dalam darah. Lemak tersebut adalah kolesterol, kolesterol ester, fosfolipid dan trigliserida. Kondisi ini juga diidentifikasi sebagai dislipidemia. Kenaikan lipoprotein densitas rendah (LDL) dan penurunan lipoprotein densitas tinggi (HDL) akan m...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/64558 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Hiperlipidemia adalah kondisi peningkatan jumlah lemak dalam darah. Lemak tersebut adalah kolesterol, kolesterol ester, fosfolipid dan trigliserida. Kondisi ini juga diidentifikasi sebagai dislipidemia. Kenaikan lipoprotein densitas rendah (LDL) dan penurunan lipoprotein densitas tinggi (HDL) akan menyebabkan arterosklerosis dan penyakit jantung koroner. Daun kelor secara tradisional banyak digunakan untuk mengobati hiperlipidemia. Demikian, tujuan penilitian ini adalah untuk mengevaluasi efek antihiperlipidemi ekstrak etanol daun kelor. Metode penelitian diawali dengan identifikasi tanaman yang digunakan. Hal ini kemudian diikuti oleh ekstraksi simplisia daun kelor dengan menggunakan alat retluks dan etanol 95% sebagai pelarut. Kemudian, dilakukan karekterisasi untuk ekstrak kental. Uji efek antihiperlipidemia pada tikus dimulai dengan menginduksi kondisi hiperlipidemia secara eksperimental. Induksi dilakukan dengan memberikan makanan kolesterol tinggi, PTU dan bubuk murni kolesterol secara oral. Setelah induksi, pengobatan dimulai dengan pemberian ekstrak secara oral selama 2 minggu dengan 3 dosis yang berbeda 75 mg/kg bb, 150 mg/kg bb dan 300 mg/kg bb. Parameter yang diuji adalah kadar kolesterol total, trigliserida, lipoprotein densitas tinggi (HDL) dan lipoprotein densitas rendah (LDL). Serum yang dikumpulkan direaksikan dengan reagen untuk komponen lipid. Semua parameter tersebut diukur dengan menggunakan spektrofotometer. Tikus yang digunakan dalam penelitian berhasil diinduksi hiperlipidemia setelah 14 hari. Ekstrak daun kelor pada 3 dosis yang berbeda (75 mg/kg bw, 150 mg/kg bw and 300 mg/kg bw) dan simvastatin (25 mg/kg bw) menunjukkan penurunan signifikan (p<0,05) pada kadar kolesterol total sebanyak 47,5%, 45,4%, 47,9%, dan 47,3% masing-masing. Selama periode induksi, kadar kolesterol total dan LDL pada tikus meningkat lebih dari 50%. Sententara itu, selarna pemberian ekstrak, semua kelompok uji ekstrak etanol daun kelor serta kelompok referensi menunjukkan penurunan yang signifikan (p<0,05) pada kadar kolesterol total, trigliserida dan LDL setelah 2 minggu perlakuan. Tingkat HDL meningkat secara bermakna (p<0,05) setelah 2 minggu perlakuan dengan ekstrak etanol dam kelor. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kelor pada dosis 75 mg/kg bw, 150 ing/kg bw dan 300 mg/kg bw dapat digunakan sebagai agen antihiperlipidemia yang efektif terutama untuk menurunkan kadar kolesterol total dan LDL. |
---|