PT. HM. SAMPOERNA, Tbk MENYUSUL PT. GUDANG GARAM, Tbk SEBAGAI PERUSAHAAN ROKOK TERBESAR DI INDONESIA (Dilihat dari Performa Keuangan 2002-2006)

Abstrak : <br /> <br /> <br /> <br /> Indonesia merupakan lima negara terbesar pengkonsumsi rokok di dunia. Maka dari itu perindustrian rokok di Indonesia sangatlah kompetitif mengingat bayaknya varian produk dan juga diikuti oleh peraturan pemerintah tentang larangan untu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Nyoman Ayu Indriyani (NIM 190 04 089), Pande
Format: Final Project
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/6587
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Abstrak : <br /> <br /> <br /> <br /> Indonesia merupakan lima negara terbesar pengkonsumsi rokok di dunia. Maka dari itu perindustrian rokok di Indonesia sangatlah kompetitif mengingat bayaknya varian produk dan juga diikuti oleh peraturan pemerintah tentang larangan untuk merokok serta kenaikan tarif cukai dan Harga Jual Ecer (HJE). Kesadaran masyarakat akan bahaya rokok juga meningkat dan saat ini pasar Indonesia telah memasuki pasar rokok dengan rendah nikotin dan tar yang biasa disebut mild. Selama ini PT. Gudang Garam, Tbk. (GGRM) telah menjadi perusahaan nomer satu di Indonesia berdasarkan market share, tetapi saat memasuki tahun 2006 posisi tersebut telah digantikan oleh PT. HM. Sampoerna, Tbk (HMSP). Penelitian ini akan meneliti bagaimana keadaan performa keuangan pada tahun-tahun menjelang pertukaran posisi ini. Untuk mengetahuinya akan dilakukan dengan metode ratio analisis dimana akan didapat informasi dari laporan keuangan yang akan dikaitkan oleh berita-berita mengenai kedua perusahaan tersebut dan industri rokok. Ternyata, GGRM memiliki keunggulan dalam menggunakan ekuitasnya dibanding debt. Sehingga dapat memberi keprcayaan lebih kepada creditor. Dari segi investor, investor justru diuntungkan karena ekuitas lebih besar daripada debt. Jadi kemungkinan untuk mendapat incentive dari gudang garam akan lebih besar. Sebaliknya dengan HMSP, HMSP memang memiliki keunggulan dari segi profitabilitas, dan kemampuan untuk memutar asset nya lebih tinggi dari GGRM, tetapi HMSP lebih banyak menggunakan debt daripada equitasnya dan menyebabkan tingkat liquiditas menurun. Dari segi market share memang GGRM sudah memiliki kecenderungan untuk turun sejak tahun 2002, sebaliknya HMSP terus mengalami pertumbuhan pada market share dan bisa menyamai kedudukannya dengan GGRM pada tahun 2005. Sehingga tahun 2006, HMSP berhasil menduduki posisi pertama perusahaan rokok terbesar. <br />