EVALUATION AND OPTIMIZATION OF ESP WELL PRODUCTION: CASE STUDY IN SOUTHEAST SUMATERA OIL FIELD

Pada produksi hidrokarbon secara konvensional, dilakukan dengan mengandalkan tenaga pendorong alami yang dimiliki yang berasal dari tekanan reservoar. Tekanan reservoar dapat mengangkat fluida produksi dari dasar sumur sampai ke permukaan dan mengalirkannya ke fasilitas pengolahan. Namun seiring ber...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Utami Ronasari, Dewi
Format: Final Project
Language:Indonesia
Subjects:
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/66198
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Pada produksi hidrokarbon secara konvensional, dilakukan dengan mengandalkan tenaga pendorong alami yang dimiliki yang berasal dari tekanan reservoar. Tekanan reservoar dapat mengangkat fluida produksi dari dasar sumur sampai ke permukaan dan mengalirkannya ke fasilitas pengolahan. Namun seiring berjalannya waktu, tekanan reservoir ini akan semakin berkurang sehingga berakibat pada sumur yang tidak lagi bisa berproduksi. Maka dari itu dibutuhkan metode pengangkatan buatan, salah satunya adalah electric submersible pump, yang menjadikan sumur dapat kembali berproduksi. Untuk mengoptimalisasi produksi hidrokarbon, bisa dilakukan beberapa optimisasi dengan mengubah atau mendesain ulang parameter pada pompa yang digunakan. Studi kasus pada penelitian ini dilakukan pada salah satu sumur yang terdapat pada lapangan R di daerah sebelah tenggara Pulau Sumatera, yaitu B-05. Sejak bulan Juni 2016, sumur ini sudah dipasang ESP untuk mengangkat fluida produksi. Akan dilakukan beberapa hal, antara lain mengavaluasi performa sumur saat ini yang menggunakan pompa ESP sebagai metode pengangkatan buatan ketika tekanan reservoar sudah tidak bisa berproduksi dengan mengalirkan fluida dengan cara alami. Kemudian akan dilanjutkan dengan memprediksi performa sumur pada masa mendatang menggunakan metode decline curve analysis (DCA) dengan model hiperbolik. Peramalan produksi ini dilakukan hingga laju alir produksi mencapai batas produksi yang masih ekonomis. Selanjutnya akan dilakukan optimisasi berdasarkan hasil peramalan produksi yang telah diperoleh. Diusulkan 3 kasus yang berbeda berdasarkan tingkat penurunan dari laju alir awal, yaitu 20%, 30% dan 50%. Dari masing-masing kasus ini akan diterapkan tiga scenario optimisasi, yaitu berupa perubahan frekuensi pada pompa, penggantian motor, dan penggantian pompa yang digunakan. Hasil dari analisis yang dilakukan adalah untuk melihat apakah sumur B-05 ini berada pada kondisi yang optimal untuk saat ini diproduksikan. Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa sumur dan pompa berada pada kondisi optimal, hal ini dapat mengindikasikan umur pemakaian pompa yang digunakan dapat diperpanjang. Hasil analisis dan perhitungan juga digunakan untuk mengetahui kasus optimisasi yang mana yang menghasilkan produksi minyak kumulatif secara optimal. Mengacu pada perhitungan yang dilakukan, kasus 1 dipilih sebagai yang paling optimum dengan menghasilkan kumulatif produksi minyak yang maksimal.