UNLOCKING ADDITIONAL OIL RESERVE FROM SANDY RESERVOIR USING CHEMICAL SAND CONSOLIDATION METHOD: A CASE STUDY IN “M” AND “P” FIELD

Produksi pasir adalah fenomena partikel pasir yang terbawa oleh fluida produksi ke permukaan. Untuk banyak lapangan minyak, produksi pasir menjadi perhatian serius terutama yang memiliki reservoir yang terkonsolidasi lemah. Hal ini dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak menguntungkan seperti hil...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Nurhadi, Mahmuda
Format: Final Project
Language:Indonesia
Subjects:
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/66241
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Produksi pasir adalah fenomena partikel pasir yang terbawa oleh fluida produksi ke permukaan. Untuk banyak lapangan minyak, produksi pasir menjadi perhatian serius terutama yang memiliki reservoir yang terkonsolidasi lemah. Hal ini dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak menguntungkan seperti hilangnya sumur karena penimbunan pasir, produksi terbatas, penurunan produktivitas sumur, kerusakan yang merugikan, dan/atau perawatan yang berlebihan pada peralatan bawah tanah dan permukaan, yang semuanya dapat mengakibatkan hilangnya produksi, peningkatan biaya, dan masalah keamanan. Blok S merupakan lapangan onshore dengan empat lapangan dan produksi sekitar 35 MMSCFD gas dan 9.000 BPD minyak dari lebih dari 670 sumur. Mayoritas akumulasi hidrokarbon ditemukan dalam serangkaian reservoir batupasir upper-delta dan delta-plain dari Mid-Miosen. Lapangan ini memiliki lebih dari 4500 reservoir unik dengan permeabilitas bervariasi yang berkisar dari kurang dari 1 mD hingga lebih dari 1.500 mD dan kedalaman lapisan produktif mulai dari 1.000 kaki hingga 14.000 kaki. Produksi sumur minyak berpasir berkontribusi 25% - 30% bagi blok ini. Sebelum diterapkannya Chemical Sand Consolidation, banyak sumur berpasir yang berproduksi jauh di bawah potensinya. Dengan menggunakan XX 225, peningkatan kuat tekan dari Chemical Sand Consolidation secara umum dilaporkan sebagai Unconfined Compressive Strength (UCS) selama core flow test di laboratorium. Persyaratan minimum untuk UCS dan mempertahankan permeabilitas setelah perawatan adalah 1000 psi dan 80% untuk operasi bebas pasir. Hasil dari penerapan treatment ini mencapai keberhasilan baik dari segi teknik maupun ekonomi. Dan juga Chemical Sand Consolidation treatment akan siap mencari calon sumur lainnya sebagai upaya mengatasi produksi pasir di lapangan ini.