STUDY OF CARBON SEQUESTRATION SIMULATION USING GEOMECHANICS MODEL AND WATER ALTERNATING GAS (WAG) SCENARIO TO OPTIMIZE CO2 INJECTION IN SALINE AQUIFER
Mengurangi emisi gas rumah kaca global adalah masalah penting bagi peradaban manusia modern dan mencegah perubahan iklim. Dampak rantai panjang perubahan iklim pada akhirnya akan berdampak pada semua aspek kehidupan secara merata. Bagian dari solusi untuk tantangan ini adalah penyimpanan jangka panj...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/66293 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Mengurangi emisi gas rumah kaca global adalah masalah penting bagi peradaban manusia modern dan mencegah perubahan iklim. Dampak rantai panjang perubahan iklim pada akhirnya akan berdampak pada semua aspek kehidupan secara merata. Bagian dari solusi untuk tantangan ini adalah penyimpanan jangka panjang CO2 atau CO2 sequestration. CO2 sequestration juga bisa disebut carbon capture storage atau CCS. CCS menyediakan mekanisme untuk dekarbonisasi baik power supply yang ada dan mengurangi emisi dari industri. Ada tiga langkah penting: penangkapan, transportasi, dan penyimpanan. Studi ini akan fokus pada penyimpanan CO2 di saline aquifer.
Studi ini menggunakan beberapa aspek yaitu hysteresis dan reaksi kimia. Hysteresis digunakan karena injeksi gas. Reaksi kimia digunakan karena saline aquifer yang mengandung NaCl. Jadi, CO2 bereaksi dengan NaCl menghasilkan garam natrium karbonat. Produk reaksi ini tidak mencapai mineralisasi karena garam mudah larut dalam air. Penelitian ini menganalisis mekanisme trapping: structural trapping, residual trapping, and solubility trapping. Studi ini menerapkan model geomekanika untuk faktor keamanan CCS untuk mencegah rock failure dan membatasi simulasi ketika CO2 bocor ke batuan penutup. Simulasi yang digunakan dalam CCS ini adalah tNavigator.
Biasanya, sumur di proyek CCS adalah sumur injeksi. Hal tersebut membuat tekanan reservoir selalu naik dan mencapai batasan BHP lebih cepat, yang akan membuat laju injeksi gas tidak konstan. Sehingga perlu adanya maintenance pressure. Salah satu caranya adalah dengan menambah sumur produksi. Pada penelitian ini sumur produksi akan menghasilkan air untuk menurunkan tekanan reservoir dan memberikan ruang untuk injeksi CO2. Produksi air ini harus digunakan kembali agar tidak mencemari lingkungan dengan
2
menginjeksikan kembali air. Untuk meminimalkan air di permukaan, penelitian ini menerapkan water alternating gas (WAG) untuk menginjeksikan air ke dalam reservoir dan meningkatkan solubility trapping. |
---|