PENINGKATAN KADAR INTERLEUKIN-6 DAN INTERLEUKIN-18 DALAM PLASMA PADA PASIEN SINDROM KORONARI AKUT

Aterosklerosis merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular yang merupakan penyebab kematian nomor satu secara global. Aterosklerosis adalah penyakit inflamasi kronis dan progresif yang ditandai dengan penumpukan lipid dan plak fibrosa di lapisan intima dinding arteri. Reaksi inflamasi memai...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ul Ain, Qurrat
Format: Theses
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/66295
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Aterosklerosis merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular yang merupakan penyebab kematian nomor satu secara global. Aterosklerosis adalah penyakit inflamasi kronis dan progresif yang ditandai dengan penumpukan lipid dan plak fibrosa di lapisan intima dinding arteri. Reaksi inflamasi memainkan peran penting dalam aterosklerosis yang mengarah ke sindrom koroner akut. Tahap awal aterosklerosis seringkali tidak menunjukkan gejala; namun ketika plak aterosklerotik menjadi tidak stabil maka akan berlanjut pada sindrom koroner akut (SKA). Oleh karena itu, deteksi dini, diagnosis, dan pengobatan aterosklerosis harus diupayakan. Keadaan ini menjadi dasar akan pentingnya penanda inflamasi dalam upaya diagnosis, serta menguatkan aplikasi klinisnya secara rutin untuk mengembangkannya sebagai pendekatan terapi anti-aterosklerotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kadar plasma interleukin-6 (IL-6), interleukin-18 (IL-18), interleukin-1?(IL-1?) dan interleukin-10 (IL-10). Penelitian ini melibatkan 23 pasien yang didiagnosis dengan SKA dengan durasi 48 jam masuk rumah sakit dan 20 orang sehat dalam studi observasional kasus-kontrol untuk mengevaluasi kadar plasma biomarker inflamasi dan korelasinya satu sama lain dan dengan interleukin anti-inflamasi. Dari hasil penelitian didapat bahwa tingkat rata-rata IL-6 dan IL-18 secara signifikan lebih tinggi pada kelompok SKA bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (IL-6 = 298,65 pg/ml ± 432,93 pg/ml, p = 0,01; IL-18 = 181,45pg/ml ± 81,45pg/ml, p <0,004). Analisis korelasi menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara satu sama lain tetapi tidak ada korelasi antara IL-1beta dan IL-6, IL-18 dan IL-10 dengan IL-18. Hasilnya menunjukkan bahwa IL-6 dan IL-18 berhubungan dengan SKA.