TUBING STRENGTH ANALYSIS AND FAILURE ASSESSMENT OF ELECTRICAL SUBMERSIBLE PUMP (ESP) WELL: A CASE STUDY ON PRODUCTION WELL âXâ
Sebagian besar lapangan minyak di Indonesia merupakan lapangan tua yang telah mengalami penurunan produksi secara natural. Berbagai metode peningkatan perolehan minyak terus dikembangkan, termasuk diantaranya adalah sistem pengangkatan buatan. Electrical Submersible Pump (ESP) adalah salah satu sist...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/66467 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Sebagian besar lapangan minyak di Indonesia merupakan lapangan tua yang telah mengalami penurunan produksi secara natural. Berbagai metode peningkatan perolehan minyak terus dikembangkan, termasuk diantaranya adalah sistem pengangkatan buatan. Electrical Submersible Pump (ESP) adalah salah satu sistem pengangkatan buatan yang mampu meningkatkan produksi sumur secara efisien. Penggunaan Electrical Submersible Pump dalam sumur produksi menyebabkan munculnya beban tambahan pada tubing selama operasi produksi. Evaluasi terhadap kekuatan tubing adalah faktor penting untuk mengetahui potensi kegagalan pada tubing selama produksi menggunakan Electrical Submersible Pump.
Studi ini akan membahas evaluasi kekuatan tubing pada sumur X yang menggunakan Electrical Submersible Pump sebagai metode pengangkatan buatan. Evaluasi akan dilakukan untuk mengetahui resiko kegagalan pada tubing produksi akibat kerusakan erosi serta kegagalan akibat beban pada tubing selama operasi produksi menggunakan Electrical Submersible Pump. Beban burst, collapse, dan tension akan menjadi fokus utama dalam evaluasi beban pada tubing dengan mempertimbangkan kondisi terburuk yang mungkin dialami selama operasi produksi. Perhitungan beban pada tubing ini dilakukan menggunakan Microsoft Excel. Hasil perhitungan beban pada tubing akan dibandingkan dengan kapasitas beban maksimum yang dapat dialami tubing berdasarkan kelas tubing. Prediksi kerusakan erosional dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak untuk mengetahui nilai kecepatan erosional pada tubing produksi.
Studi ini akan mengevaluasi tubing produksi yang digunakan pada sumur X dengan diameter luar 3.5 inch dan kelas tubing L-80. Tubing L-80 ini memiliki kapasitas beban burst sebesar 7240 psi, kapasitas beban collapse 10533.92 psi, dan kapasitas beban tension 107581.11 lbf. Kapasitas beban tubing akan menjadi batasan yang menentukan integritas sumur selama masa produksi. Berdasarkan hasil evaluasi, tubing produksi L-80 dengan penggunaan Electrical Submersible Pump sebagai metode pengangkatan buatan mampu menahan beban dari burst, collapse, tension, dan efek erosional dari fluida terproduksi. Oleh karena itu, penggunaan Electrical Submersible Pump pada sumur X sebagai sistem pengangkatan buatan dapat dijalankan tanpa mengganti kelas dari tubing produksi yang sudah ada. |
---|