STUDI OPTIMASI PEROLEHAN MINYAK LAPANGAN KARBONAT âXâ DENGAN INJEKSI SIMULTANEOUS GAS ALTERNATING GAS (SGAG) MENGGUNAKAN SIMULASI RESERVOIR KOMPOSISIONAL
Lapangan X merupakan reservoir minyak dengan permeabilitas yang ketat. Lapangan ini menghasilkan laju produksi yang baik pada awal berproduksi. Pada suatu waktu, produksi terhenti bukan hanya karena penurunan laju produksi yang tajam, namun juga karena terjadi peningkatan water cut. Lapangan ini...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses |
Language: | Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/66521 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Lapangan X merupakan reservoir minyak dengan permeabilitas yang ketat.
Lapangan ini menghasilkan laju produksi yang baik pada awal berproduksi. Pada
suatu waktu, produksi terhenti bukan hanya karena penurunan laju produksi yang
tajam, namun juga karena terjadi peningkatan water cut. Lapangan ini dalam
kondisi under-saturated dengan specific gravity 36 API dan viskositas rata-rata
1.72 cp, serta rasio gas-minyak (GOR) yang tinggi. Penerapan Enhanced Oil
Recovery (EOR) direkomendasikan khususnya dengan menggunakan gas, yang
tersedia sangat melimpah di lapangan ini. Indikasi awal penggunaan Gas-Assisted
Gravity Drainage (GAGD) mengungkapkan bahwa metode ini tidak cocok
digunakan karena jumlah sumur horizontal yang banyak dengan kedalaman
vertikal yang dangkal.
Simultaneous Gas Alternating Gas (SGAG) adalah teknik EOR baru. Model
reservoir komposisional dibangun untuk menentukan sifat dan komposisi minyak
tight reservoir, kemudian metode ini diimplementasikan menggunakan dua sumur
lateral dengan kedalaman vertikal yang sesuai. Kedua sumur injeksi ini berlokasi
dibawah sumur produksi dengan posisi horizontal yang sama. Skenario pada studi
ini diamati pada rentang periode 20 tahun, dengan rincian yaitu, pertama dimulai
dengan menggunakan gas yang diproduksikan dari sumur yang sama (ProdG)
langsung dari separator, kedua menggunakan gas yang diperkaya (ProdG30)
setelah proses pemisahan 50% gas metana yang terkandung didalam gas
terproduksi. Kemudian menggunakan CO2. Dua skenario pertama diuji
menggunakan ProdG dan ProdG30 diselangi dengan CO2. Hasil terbaik yaitu
selama menggunakan ProdG diselangi dengan CO2 dan ProdG30 masing-masing
sebesar 33, 44.24%, sedangkan selama menggunakan ProdG30 hasilnya lebih baik
tanpa diselangi CO2, yaitu mencapai 54.2%.
Perbandingan dilakukan antara SGAG dan empat metode konvensional. Hasilnya
menunjukkan keunggulan dari teknik baru. Metode konvensional yang diuji disini
yaitu GAG, injeksi gas normal melalui sumur vertical di antara, WAG- W/ProdG30,
SWAG-W/ProdG, SWAG-W/ProdG30. Hasil terbaik yang diperoleh masingmasing
sebesar 16.9, 31.22, 31.6, 27.4, dan 34. SGAG sensitif terhadap jarak
vertikal antara sumur produksi dan sumur injeksi. Sehingga untuk formasi tight
reservoir direkomendasikan untuk reservoir yang tebal |
---|