ANALISIS RISIKO PROBABILISTIK DARI OPERASI THIRDPARTY LOGISTIC MENGGUNAKAN SIMULASI
Pada tahun 2017, Indonesia memperbaharui Undang-Undang Jasa Konstruksi (UUJK) mengenai pengembangan industri konstruksi, menekankan pada pentingnya rantai pasok industri konstruksi dalam mendukung performa jasa pelaksanaan konstruksi. Meskipun deminikan, kontraktor kecil tidak memiliki kapabilit...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/66993 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Pada tahun 2017, Indonesia memperbaharui Undang-Undang Jasa Konstruksi
(UUJK) mengenai pengembangan industri konstruksi, menekankan pada
pentingnya rantai pasok industri konstruksi dalam mendukung performa jasa
pelaksanaan konstruksi. Meskipun deminikan, kontraktor kecil tidak memiliki
kapabilitas untuk mengatur atau bahkan mempersingkat rantai pasok mereka. Hal
ini disebabkan oleh frekuensi dan volume kerja yang relatif rendah. Dalam praktik
internasional, salah satu jawaban untuk masalah ini adalah Third-Party Logistic
(TPL) bidang konstruksi – organisasi eksternal yang menjalankan semua atau
sebagian fungsi logistik perusahaan. Mempertimbangkan karakteristik rantai
pasokan konstruksi Indonesia, layanan TPL tidak bisa begitu saja diduplikasi dan
dimanfaatkan, karena hal itu dapat menyebabkan lebih banyak kerugian daripada
kebaikan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan risiko-risiko yang perlu
ditanggung dalam mendirikan jasa TPL Konstruksi di Indonesia.
Pendekatan analisis risiko probabilistik dari operasi logistik konstruksi diusulkan.
Berdasarkan model simulasi hierarki, faktor risiko dapat dianalisis pada tingkat
operasi operasi logistik. Selain itu, jaringan Bayesian disematkan ke dalam program
simulasi untuk menghitung secara kuantitatif probabilitas kejadian risiko di setiap
siklus simulasi, dengan mempertimbangkan batasan geografis, risiko perencanaan,
berbagi informasi, dan kualitas manajemen serta ketergantungan timbal baliknya.
Melalui simulasi, sumber daya kontinjensi (waktu dan anggaran) ditentukan dan
dapat memberikan tingkat kepercayaan tertentu bagi penyedia TPL untuk
menjalankan layanan logistik mereka dengan sukses. Selain itu, analisis komparatif
antara dua alternatif pengaturan TPL (rangkaian operasi logistik berbasis terminal
dan rangkaian berbasis checkpoint) menunjukkan bahwa rangkaian berbasis
terminal memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap risiko logistik. |
---|