INVESTIGATION OF GAS LIFT STABILITY IN FIELD X USING ALHANATI, ASHEIM STABILITY CRITERION & FLOW PATTERN MAP

Saat ini banyak lapangan tua di Indonesia yang menggunakan metode pengangkatan buatan tipe gas angkat. Sampai saat ini, gas lift sudah banyak digunakan tidak hanya di Indonesia, namun juga di dunia. Beberapa keuntungan menggunakan metode ini diantaranya adalah dapat digunakan untuk sumur yang memili...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Mahacakri, Pramesty
Format: Final Project
Language:Indonesia
Subjects:
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/68882
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Saat ini banyak lapangan tua di Indonesia yang menggunakan metode pengangkatan buatan tipe gas angkat. Sampai saat ini, gas lift sudah banyak digunakan tidak hanya di Indonesia, namun juga di dunia. Beberapa keuntungan menggunakan metode ini diantaranya adalah dapat digunakan untuk sumur yang memiliki deviasi, tidak terbatas dengan kedalaman sumur, biaya pengangkatan untuk sejumlah besar sumur umumnya sangat rendah. Salah satu masalah yang sering terjadi pada operasi pengangkatan gas adalah adanya ketidakstabilan aliran yang dapat menyebabkan matinya kompresor karena lonjakan tekanan dan laju aliran fluida. Masalah ketidakstabilan ini akan diidentifikasi dengan kriteria tertentu sehingga dapat dilakukan koreksi pada tahap desain. Selanjutnya, hasil stabilitas tersebut akan diklasifikasikan berdasarkan pola alirannya dengan menggunakan pemodelan mekanistik, yaitu peta pola aliran. Di dalam studi kasus ini, penelitian dilakukan pada beberapa sumur di lapangan minyak lepas pantai di bagian utara laut Jawa, yaitu lapangan X. Pada lapangan ini, kebanyakan sumur telah dipasang gas lift sebagai metode pengangkatan buatan. Lapangan yang dipilih adalah lapangan dengan nilai PI yang tinggi dan laju alir gas injeksi yang tinggi. Data histori produksi dan sumuran pada tahun 2016 kemudian digunakan ke dalam perhitungan untuk menentukan kestabilan gas angkat dengan metode Asheim dan Alhanati. Selanjutnya, dari hasil kestabilan tersebut akan dikelompokkan pola aliran apa yang sedang terjadi. Hasil dari studi ini adalah untuk melihat metode mana yang paling baik digunakan untuk menentukan kestabilan gas lift. Berdasarkan hasil perhitungan dengan data yang tersedia dan dengan 2 metode berbeda, dapat disimpulkan bahwa metode Alhanati lebih baik digunakan daripada metode Asheim. Berdasarkan studi literature, pola aliran untuk kondisi stabil adalah slug, churn, dan dispersed bubble, sedangkan pada kondisi tidak stabil adalah dispersed bubble. Pola aliran yang didapatkan dari data lapangan X adalah churn untuk kondisi stabil dan tidak stabil.