?-GLUCOSIDASE INHIBITION ACTIVITY OF RUTIN, NICOTIFLORIN, FROM CASSAVA LEAF (MANIHOT ESCULENTA CRANTZ)

?-glukosidase merupakan enzim yang dapat memecah karbohidrat menjadi glukosa pada saluran pencernaan. Maka dari itu enzim ini dapat meningkatkan gula darah dan untuk mengatasinya ¸ð­????????????íÿ ????????? ????????±?????ð?ð?íð­ð??????????????????????ÿ ?±?®±ã í ? ðÿ?????  ã?????  ¸ ???? í?????????...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Azmiya Bunyamin, Sallynitha
Format: Final Project
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/69068
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:?-glukosidase merupakan enzim yang dapat memecah karbohidrat menjadi glukosa pada saluran pencernaan. Maka dari itu enzim ini dapat meningkatkan gula darah dan untuk mengatasinya ¸ð­????????????íÿ ????????? ????????±?????ð?ð?íð­ð??????????????????????ÿ ?±?®±ã í ? ðÿ?????  ã?????  ¸ ???? í?????????íð­ð?????????????-glukosidase dapat menghambat aktivitas enzim tersebut. Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji aktivitas inhibisi enzim ?-glukosidase dari senyawa rutin, nikotiflorin, dan juga kombinasi rutin-nikotiflorin yang berasal dari daun singkong (Manihot esculenta) menggunakan 96-well microplate dan microplate spectrophotometer reader panjang gelombang 405 nm. Sampel, enzim, dan substrat disiapkan dan dimasukkan ke dalam plat 96-well untuk kemudian dibaca absorbansinya oleh alat. Hasil absorbansi yang didapatkan dihitung sehingga persentase inhibisi didapatkan. Sampel yang digunakan sudah berupa rutin, nikotiflorin, dan campuran rutin-nikotiflorin murni sehingga tidak dilakukan ekstraksi. !® ????­?????± ???? ?ã ?±???????????? ÿ ????? ? í ???? ?????????­ ????¸ ????ð ã????ã ?ð?íð­ð?????????????-glukosidase digunakan sebagai kontrol positif. Substrat enzim yang digunakan merupakan p-NPG atau 4-nitrofenil-????-Dglukopiranosida, penambahan substrat setelah larutan sampel dan larutan enzim diinkubasi menyebabkan hasil akhirnya terlihat berwarna kuning. Warna sampelnya sendiri sudah berupa warna kuning sehingga blanko sampel harus dibuat untuk dijadikan pengurangan di akhir setelah mendapatkan hasil absorbansi dari sampel yang dicampur dengan larutan enzim. Persentase inhibisi dari sampel rutin memiliki rentang 25.15-90.34% oleh konsentrasi sampel 100 ppm sampai 500 ppm. Persentase inhibisi dari sampel nikotiflorin memiliki rentang 21.48%-83.30% dari konsentrasi sampel 100 ppm sampai 500 ppm. Persentase inhibisi dari sampel gabungan rutin-nikotiflorin memiliki rentang 38,60-91.35% dari konsentrasi sampel 100 ppm sampai 500 ppm. Hasil persentase inhibisi meningkat seiring dengan bertambahnya konsentrasi tiap sampel.