ANALYSIS OF PUBLIC INTEREST ON IMMUNOMODULATOR HERBAL DRUGS DURING COVID-19 PANDEMIC IN INDONESIA USING GOOGLE TRENDS
Pandemi COVID-19 telah tersebar ke seluruh dunia yang diketahui disebabkan oleh varian baru coronavirus, SARS-CoV-2. Obat herbal menjadi alternatif yang umum digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai terapi untuk menyembuhkan atau mencegah COVID-19. Sistem imun memiliki peran besar dalam mengel...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/69351 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Pandemi COVID-19 telah tersebar ke seluruh dunia yang diketahui disebabkan oleh varian baru
coronavirus, SARS-CoV-2. Obat herbal menjadi alternatif yang umum digunakan oleh masyarakat
Indonesia sebagai terapi untuk menyembuhkan atau mencegah COVID-19. Sistem imun memiliki
peran besar dalam mengeliminasi infeksi virus yang menyebabkan banyak orang mencari
pengobatan untuk meningkatkan sistem imun, salah satunya dengan menggunaknan
immunomodulator. Studi ini bertujuan untuk membantu mengidentifikasi tren terhadap obatobatan herbal yang didukung oleh Kementrian Kesehatan sebagai terapi pencegahan maupun
pengobatan tambahan untuk COVID-19. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data
sekunder yang diambil melalui Google Trends dalam bentuk Relative Search Volume (RSV). RSV
untuk setiap topik pencarian diuji terhadap kasus mingguan COVID-19 yang terkonfirmasi di
Indonesia menggunakan ????????± ????? ?????????®?????????±? ????ð??????±????????. Sebagai tambahan, 2 obat herbal yang
memiliki minat tertinggi dibandingkan dengan 2 obat konvensional yang memiliki minat tertinggi
untuk perbandingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh COVID-19 terhadap
tren obat-obatan herbal yang dapat dilihat dari korelasi positif yang signifikan secara statistik
diantaranya: Piper betle (r= 0.356; P-value= 0.000), Zingiber officinale (r= 0.282; P-value= 0.004),
dan Orthosiphon aristatus (r= 0.196; P-value= 0.045). Obat-obatan herbal dengan efek
immunomodulator yang memiliki minat tertinggi adalah jahe (Zingiber officinale). Minat dari obat
herbal terlihat lebih stabil dibandingkan dengan obat konvensional. Puncak pencarian untuk obat
herbal dan konvensional terjadi pada kisaran waktu yang bersamaan.
|
---|