OVERPRESSURE CHARACTERIZATION IN JATIBARANG FIELD, NORTH WEST JAVA BASIN
Lapangan Jatibarang merupakan salah satu lapangan penghasil gas bumi yang terletak pada Sub-cekungan Jatibarang, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Salah satu yang menjadi kendala dalam proses pengeboran pada lapangan ini adalah terjadinya lost akibat adanya kondisi overpressure. Jika kondisi ini...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/69684 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Lapangan Jatibarang merupakan salah satu lapangan penghasil gas bumi yang
terletak pada Sub-cekungan Jatibarang, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Salah
satu yang menjadi kendala dalam proses pengeboran pada lapangan ini adalah
terjadinya lost akibat adanya kondisi overpressure. Jika kondisi ini dibiarkan begitu
saja, akan terjadi kerugian teknis dan finansial yang signifikan.
Secara stratigrafi, Lapangan Jatibarang tersusun atas Formasi Jatibarang, Formasi
Talang Akar, Formasi Baturaja, Formasi Cibulakan Atas, Formasi Parigi, dan
Formasi Cisubuh yang berumur Eosen – Plistosen. Kondisi geologi yang ada,
seperti litologi dan struktur menyebabkan fluida yang terdapat pada pori batuan
tidak mampu keluar dan menyebabkan overpressure. Oleh karena itu, diperlukan
analisis tekanan pori untuk mengetahui puncak kedalaman overpressure,
mengestimasi besar nilai tekanan pori, menentukan mekanisme pembentuk
overpressure, serta hubungannya dengan kondisi geologi pada Lapangan
Jatibarang. Pengolahan data dilakukan pada dua sumur (NGB-01 dan NGB-02)
berdasarkan data-data, seperti data log tali kawat, data temperatur, hasil uji tekanan,
dan laporan akhir pengeboran. Kondisi geologi daerah penelitian juga menjadi
acuan dari estimasi tekanan pori yang telah dilakukan.
Hasil pengolahan dan analisis data menunjukkan bahwa Lapangan Jatibarang
berada dalam dua kondisi tekanan pori, yaitu hidrostatik dan overpressure
bermekanisme loading. Sumur-sumur yang dianalisis menembus puncak
kedalaman overpressure yang terletak pada Formasi Cibulakan Atas pada
kedalaman 1320,87 – 1361,90 m dengan besar tekanan senilai 2444,40 – 5500,92
psi. Overpressure dengan mekanisme loading terjadi akibat kegagalan kompaksi
pada batuan yang dibuktikan dari analisis log tali kawat. |
---|