PREDIKSI PERFORMA PRODUKSI SUMUR GASLIFT MENGGUNAKAN MACHINE LEARNING
Sumur gas lift pada praktiknya membutuhkan penentuan pada setiap parameter operasinya agar dapat memberikan performa produksi yang terbaik, dimana hal ini merupakan hal yang dapat dikatakan cukup sulit. Pada metode konvensional dapat ditemui banyak tantangan dalam parameter operasi dan banyak sum...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses |
Language: | Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/70033 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Sumur gas lift pada praktiknya membutuhkan penentuan pada setiap parameter operasinya agar
dapat memberikan performa produksi yang terbaik, dimana hal ini merupakan hal yang dapat
dikatakan cukup sulit. Pada metode konvensional dapat ditemui banyak tantangan dalam
parameter operasi dan banyak sumur yang dapat memberikan beban pekerjaan yang besar pada
insiyur produksi. Machine learning merupakan suatu aplikasi yang mempunyai fokus dalam
mengembangkan program yang dapat belajar dari berbagai pengalaman operasi. Penerapan
machine learning pada operasi sumur gas lift untuk memprediksi produksi minyak dapat
memberikan pengurangan waktu kerja yang signifikan karena metode ini dapat
mensimulasikan perilaku dari sumur gas lift menggunakan data historis tanpa melalui
pembuatan model sumur pada perangkat lunak komersial.
Penelitian ini menyajikan prediksi dari produksi minyak pada sumur gas lift pada beberapa
algoritma machine learning yang menggunakan data dari penyimpanan Society of Petroleum
Engineers (SPE) sebagai time-series data. Empat algortima, Auto-Regressive Integrated
Moving Averages (ARIMAX), Vector Auto Regression (VAR), Long-Short-Term Memory
(LSTM) dan Prophet telah digunakan pada studi ini hasil dari algoritma tersebut dibandingkan
dengan actual data dan hasil dari model sumur perangkat lunak komersial. Pada studi ini
menunjukkan bahwa LSTM merupakan model yang terbaik dibandingkan dengan ketiga model
lain yang diindikasikan dengan nilai matriks evaluasi terendah: Mean Absolute Error (MAE)
dan Root Mean Square Error (RMSE) sebesar 36.33 dan 54.36.
Pada model LSTM didapatkan rata-rata perbedaan dari hasil model dengan data actual sebesar
4.8%, sedangkan model sumur perangkat lunak komersial menghasilkan perbedaan 9.7%.
Model dari machine learning ini kemudian digunakan untuk memprediksi produksi minyak
dari sumur lain yang masih dalam range data produksi minyak sumur pertama, menghasilkan
perbedaan 4% dari data produksi minyak aktual. |
---|