MENGAMATI DAMPAK SKENARIO INJEKSI CO2, PERIODE INJEKSI, DAN SIKLUS GAS BERALIH AIR PADA MEKANISME PENJEBAKAN CO2 PADA RESERVOIR KARBONAT DI LAPANGAN âSâ.
Perjanjian Paris 2015 telah menuntut semua negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dalam mitigasi perubahan iklim dan membuat suhu dunia meningkat jauh di bawah 2 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri. Carbon Capture and Storage (CCS) telah diperkenalkan dan dianggap akan memainkan peran...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/73353 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Perjanjian Paris 2015 telah menuntut semua negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dalam mitigasi perubahan iklim dan membuat suhu dunia meningkat jauh di bawah 2 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri. Carbon Capture and Storage (CCS) telah diperkenalkan dan dianggap akan memainkan peran penting dalam industri minyak dan gas masa depan karena industri ini memberikan kontribusi besar terhadap emisi karbon global melalui operasi produksi dan konsumsi energi. Dengan menerapkan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) secara konsisten untuk menangkap emisi CO2 dari proses industri dan berbagai sumber, dan kemudian menyimpannya dalam formasi geologis yang dalam, industri ini dapat mengurangi jejak karbonnya secara signifikan dan memberikan kontribusi yang berharga bagi pembangunan berkelanjutan. CCS tidak hanya akan membantu memenuhi target pengurangan emisi, tetapi juga memberikan peluang untuk meningkatkan perolehan minyak dan pengembangan sistem energi netral karbon.
Berbagai mekanisme perangkap ada untuk mencegah migrasi dan potensi kebocoran CO2. Mekanisme ini termasuk perangkap hidrodinamik, perangkap residu, perangkap kelarutan, dan perangkap mineral. Beberapa faktor geologis dan teknis mempengaruhi efektivitas mekanisme trapping tersebut, seperti distribusi permeabilitas dan porositas, karakteristik caprock dan keterbasahan reservoir, heterogenitas keterbasahan, salinitas air formasi, jenis sumur injeksi CO2, dan suhu akuifer. Selain itu, skenario injeksi CO2, periode injeksi, dan penerapan siklus gas bolak-balik air merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi kapasitas penangkapan CO2 di dalam reservoir. Study ini bertujuan untuk lebih mengeksplorasi dan menganalisis faktor-faktor tersebut sebagai tujuan utamanya.
Studi sensitivitas dilakukan dengan memvariasikan tiga parameter: skenario injeksi CO2, periode injeksi CO2, dan siklus CO2-WAG untuk menilai dampaknya terhadap penyimpanan CO2. Dalam semua kasus, jumlah total yang konsisten sebesar 1043,9 ton CO2 digunakan untuk injeksi, dan penyimpanan CO2 dipantau selama 100 tahun. Hasil studi menunjukkan bahwa mekanisme perangkap CO2 dipengaruhi oleh skenario injeksi, periode injeksi, dan siklus air-bolak-gas. Analisis sensitivitas dari skenario injeksi mengungkapkan dampak yang dapat diamati pada penjebakan residu, dengan siklus WAG menunjukkan nilai penjebakan residu tertinggi dibandingkan dengan skenario injeksi lainnya. Mengenai sensitivitas periode injeksi, hasil menunjukkan bahwa periode injeksi memiliki efek nyata pada perangkap hidrodinamik. Secara khusus, periode injeksi yang lebih pendek, menghasilkan laju injeksi yang lebih tinggi, menyebabkan peningkatan perangkap hidrodinamik. Terakhir, analisis sensitivitas siklus WAG menunjukkan pengaruhnya terhadap perangkap residu dan perangkap kelarutan. Peningkatan siklus WAG menyebabkan penjebakan residu yang lebih besar dan pengurangan penjebakan kelarutan. |
---|