NUMERICAL STUDY ON CCUS IMPLEMENTATION THROUGH SENSITIVITY OF CO2 INJECTION RATE AND INJECTION PERFORATION LOCATION: A CASE STUDY IN âSâ FIELD
Pada tahun 2030, Indonesia menetapkan tujuan untuk memprodusi 1 BOPD minyak dengan mengimplementasikan secondary dan tertiary recovery atau Peningkatan Perolehan Minyak (Enhanced Oil Recovery). Secara bersamaan, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% hingga 41%. U...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/73371 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Pada tahun 2030, Indonesia menetapkan tujuan untuk memprodusi 1 BOPD minyak dengan
mengimplementasikan secondary dan tertiary recovery atau Peningkatan Perolehan Minyak (Enhanced Oil
Recovery). Secara bersamaan, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29%
hingga 41%. Untuk mencapai kedua target tersebut, Pemerintah Indonesia mencanangkan rencana untuk
mengimplementasikan Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization, and Storage
(CCUS). Teknologi CCUS merupakan solusi yang dapat membantu Indonesia dalam mencapai kedua target
tersebut, karena dapat meningkatkan faktor perolehan minyak sebanyak 5% hingga 15% dan dapat mengurangi
emisi karbon sebesar 0.5 hingga 1.5 ton CO2 per ton yang diinjeksikan.
Studi ini dilakukan di Lapangan Minyak yang terletak di Jawa Timur, Indoenesia yang merupakan reservoir
karbonat. Studi ini menggunakan CMG GEM 2021 untuk menganalisis dampak laju injeksi CO2 dan lokasi
perforasi injeksi sebagai parameter yang dapat mempengaruhi efektivitas dari implementasi CCUS. Analisis ini
melibatkan studi sensitivitas terhadap berbagai laju alir injeksi CO2 dan lokasi perforasi dalam zona tudung
gas, zona minyak , dan zona akuifer. Hasil analisis sensitivitas ini dievaluasi berdasarkan faktor perolehan
minyak, penyimpanan CO2, dan migrasi plume CO2.
Studi ini menyimpulkan bahwa laju injeksi CO2 memiliki hubungan yang hampir linear dengan faktor perolehan
minyak. Selain itu, semakin tinggi laju alir injeksi CO2 akan mengakibatkan migrasi plume CO2 ke arah
horizontal menjadi lebih cepat sehingga mencakup area yang lebih luas. Akibatnya, lebih banyak sumur yang
mengalami breakthrough CO2, dan CO2 terproduksikan kembali ke permukaan bersama dengan produksi
minyak dan gas. Berdasarkan analisis sensitivitas terhadap lokasi perforasi injeksi, faktor perolehan minyak
tertinggi didapat jika perforasi dilakukan di zona minyak, dengan faktor perolehan minyak sebesar 38.37%. Hal
ini disebabkan oleh kontak CO2 dan minyak yang lebih banyak dibandingkan zona perforasi lainnya. Lokasi
perforasi injeksi di zona akuifer ter\bukti menjadi lokasi penyimpanan CO2 yang paling efektif, terutama karena
banyaknya CO2 yang terperangkap melalui mekanisme residual dan kelarutan, yang dianggap lebih aman untuk
menyimpan CO2. Lokasi perforasi injeksi juga akan mempengaruhi migrasi plume CO2 yang disebabkan oleh
variasi permeabilitas dan horizontal di setiap perforasi. |
---|