EFEK BERAT JENIS GAS PADA PROSES PENINGKATAN PEROLEHAN GAS OLEH CO2
Pemanfaatan CO2 dengan melakukan injeksi CO2 sebagai bagian dari Enhanced Gas Recovery (EGR) untuk reservoir gas dapat berdampak baik. Pertimbangan untuk injeksi CO2 ke dalam reservoir yang terletak pada specific gravity dari komposisi komponen hidrokarbon yang membentuk fluida reservoir dibahas di...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/73384 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Pemanfaatan CO2 dengan melakukan injeksi CO2 sebagai bagian dari Enhanced Gas Recovery (EGR) untuk reservoir gas dapat berdampak baik. Pertimbangan untuk injeksi CO2 ke dalam reservoir yang terletak pada specific gravity dari komposisi komponen hidrokarbon yang membentuk fluida reservoir dibahas di studi ini. CO2, dengan specific gravity yang lebih tinggi daripada fluida reservoir, dapat membantu meningkatkan perolehan lapangan. Injeksi CO2 ke dalam reservoir terjadi dalam keadaan superkritikal, di mana tekanan dan suhu CO2 sesuai dengan kondisi reservoir. Studi ini menggunakan model reservoir dari Lapangan X, yang terletak di lepas pantai Pulau Jawa, Indonesia. Skenario sintetis dibuat, yang diinisiasi dengan validasi model melalui history matching. Skenario sintetis melibatkan perpindahan sumur produksi dan penambahan sumur injeksi. Analisis sensitivitas dilakukan pada komponen hidrokarbon untuk menghasilkan nilai berat jenis yang bervariasi, yang menjadi fokkus utama dalam studi ini. Dampak laju injeksi juga menjadi pertimbangan lain sebagai pembanding. Peningkatan berat jenis mengakibatkan peningkatan jumlah gas awal di tempat (IGIP), dengan kontribusi signifikan dari komponen yang lebih berat seperti etana (C2), propana (C3), dan butana (C4). Namun, terdapat penurunan dalam recovery seiring dengan peningkatan berat jenis. Penurunan juga terlihat pada kontaminasi CO2 terhadap C1 dimana specific gravity yang lebih besar memperlihatkan kontaminasi CO2 yang lebih kecil. Waktu terjadinya breakthrough juga dipengaruhi oleh berat jenis, dengan beberapa komponen hidrokarbon menghasilkan waktu breakthrough yang lebih lama. |
---|